![Logo Header Antaranews Jateng](https://jateng.antaranews.co/img/logo-antarajateng.jpg)
BPJAMSOSTEK sosialisasikan jaminan sosial ketenagakerjaan ke atlet di Kudus
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/14/sosiisasi.jpg)
Kudus (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus, Jawa Tengah menyosialisasikan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada atlet di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus yang hendak mengikuti ajang Pekan Olahraga Pelajar (Popda) Kudus 2025.
"Kami sangat mendukung adanya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi semua atlet yang hendak berlaga di Popda Kudus 2025, untuk antisipasi jika terjadi cedera atau kecelakaan di arena pertandingan," kata Ketua KONI Kudus Sulistiyanto ditemui usai menghadiri sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan bagi atlet KONI se-Kabupaten Kudus di ruang pertemuan KONI Kudus, Jumat.
Ia mengakui atlet yang berlaga di Popda Kudus, terutama untuk cabang olahraga (cabor) beladiri, sepak bola, hoki, maupun handball memang rawan terjadi cedera, sehingga perlu didaftarkan dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan di BPJAMSOSTEK atau BPJS Ketenagakerjaan untuk antisipasi ketika terjadi risiko kecelakaan atau cedera di arena pertandingan.
Apalagi, kata dia, beberapa atlet sudah merasakan manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan tersebut, seperti atlet sepak bola dan atlet bela diri yang mengalami cedera saat bertanding mendapatkan jaminan pemulihan cedera hingga benar-benar sembuh dari BPJS Ketenagakerjaan.
Untuk itu, dia meminta, masing-masing pengurus cabang olahraga yang nantinya mengikuti ajang Popda Kudus 2025 untuk memberikan pengertian terhadap atletnya masing-masing agar mendaftarkan diri untuk mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan karena manfaatnya cukup besar.
"KONI Kudus sebetulnya menyiapkan anggaran untuk atlet yang mewakili Kudus mengikuti ajang pertandingan di tingkat provinsi maupun nasional. Akan tetapi untuk ajang Popda Kudus karena yang menyelenggarakan para pengurus cabang kami belum menganggarkan, sehingga bisa dibiayai secara mandiri oleh masing-masing atlet," ujarnya.
M. Arief Assegaf, perwakilan dari Pengcab IPSI Kudus mengakui setuju dengan anjuran dari KONI Kudus agar atlet yang bertanding di ajang Popda Kudus 2025 didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan sebagai antisipasi ketika terjadi cedera atau kecelakaan selama dalam ajang Popda Kudus.
Apalagi, kata dia, iurannya juga terjangkau karena hanya Rp16.800 untuk dua program, yakni jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM).
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus dalam hal ini disampaikan melalui Kabid Kepesertaan Deden Rinifiand menambahkan bahwa iuran sebesar Rp16.800 ini memang untuk mendaftarkan peserta informal termasuk di dalamnya atlet pada ajang Popda Kudus 2025, namun manfaatnya sangat besar karena BPJS Ketenagakerjaan akan menanggung risiko kecelakaan kerja bahkan hingga mengalami risiko kematian
Ia mencontohkan kejuaraan pencak silat yang diikuti 700-an atlet pada pekan sebelumnya, ternyata ada tujuh atlet yang mengalami cedera akibat bertanding
"Biaya perawatan hingga atlet tersebut benar-benar pulih ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan karena terdapat benturan saat bertanding. BPJS Ketenagakerjaan juga akan memberikan santunan bagi atlet yang meninggal sebesar Rp42 juta," ungkapnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025