Logo Header Antaranews Jateng

Wamentan: 1.050 gerai Kantor Pos gelar operasi pasar bahan pokok

Senin, 10 Maret 2025 13:22 WIB
Image Print
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, dan Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, saat meninjau Operasi Pasar Bahan Pangan Pokok, di Kantor Pos Johar, Semarang, Senin (10/3/2025). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Semarang (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan bahwa 1.050 gerai milik PT Pos Indonesia telah melaksanakan operasi pasar untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok selama Ramadhan dan menjelang Lebaran 2025.

"Di seluruh Indonesia, Kantor Pos total cabangnya ada 4.800, dan sampai dengan hari ini sudah membuka 1.050 titik gerai untuk operasi pasar," kata Sudaryono saat meninjau Operasi Pasar Bahan Pangan Pokok, di Kantor Pos Johar, Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Menurut dia, operasi pasar yang diinisiasi PT Pos Indonesia bersama pemangku kepentingan terkait, seperti Bulog, ID Food, PT RNI, hingga PTPN itu memang untuk membantu masyarakat dengan harga yang lebih murah.

Ia mengatakan bahwa saat ini masih ada beberapa pedagang di sejumlah pasar atau toko yang menjual komoditas beras, gula dan minyak goreng masih melebihi harga eceran tertinggi (HET).

"Jadi HET beras medium itu adalah Rp12.500 per kilogram, masih ada yang jual lebih dari itu. Minyak goreng MinyaKita itu 1 liter HET-nya Rp15.700. Tapi, beberapa kami temukan masih ada yang menjual eceran Rp16.000, Rp16.500, bahkan ada yang Rp17.000. Memang lonjakannya ada," katanya.

Karena itu, ia mengatakan pemerintah ingin mendistorsi pasar supaya harga kebutuhan pokok bisa sesuai dengan HET saat Ramadhan dan mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

"Maka yang kami lakukan adalah akuisisi atau mendayagunakan 4.800 cabang Kantor Pos di seluruh Indonesia menjadi gerai sembako, dengan harga yang terjangkau dengan harga di bawah HET," katanya.

Di gerai Kantor Pos, kata dia, masyarakat bisa mendapatkan komoditas beras dengan harga Rp12.000 per kg dari HET Rp12.500 per kg, kemudian minyak goreng MinyaKita dengan harga Rp14.700 per liter dari HET Ro15.700 per liter.

"Jadi semua lebih murah. Nah, kami harapkan ini wujud dari kehadiran pemerintah langsung bersentuhan dengan masyarakat. kita enggak boleh hanya menggerutu saja, enggak boleh hanya menyalahkan saja, tapi kami pemerintah harus melaksanakan atau melakukan semacam aksi," kata Sudaryono.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan gerai PT Pos Indonesia yang dinamakan Agri Pos menyediakan bahan pokok dalam operasi pasar tersebut, dengan pembelian yang dibatasi.

"Jadi, satu KTP (Kartu Tanda Penduduk) hanya boleh membeli maksimal 2 kg gula, 2 liter minyak goreng, dan 10 kg beras," katanya, di sela mendampingi Wamentan.

Ia menyebutkan bahwa ketiga komoditas pokok itu, yakni beras, minyak goreng dan gula dipastikan selalu ada di setiap gerai, tetapi beberapa komoditas lainnya menyesuaikan.

"Yang lain-lain juga tentu ada daging kerbau. Kebetulan yang di Semarang ini daging kerbau dipasok dari ID Food juga Berdikari. Kemudian, ada bawang merah, bawang putih, sama cabai," katanya.

Ia menyebutkan ada 1.050 gerai Agri Pos di seluruh Indonesia, kemudian 265 gerai di Jawa Tengah dan DIY, dan khusus di Kota Semarang ada 22 gerai.

"Jadi, ketiga ini (komoditas beras, minyak dan gula) Insya Allah selalu ada. Tapi, kalau yang lain tergantung dari lokasi dan pasokan. Kadang-kadang ada bawang merah, kadang enggak. Kadang ada cabai, kadang enggak, termasuk daging," kata Faizal.

Gerai Agri Pos dijadwalkan menggelar operasi pasar bahan pokok masyarakat dimulai pada 24 Februari 2025 hingga tiga hari sebelum atau H-3 Idul Fitri 1446 Hijriah, atau 29 Maret 2025.

Turut hadir pada tinjauan operasi pasar di Kantor Pos Johar, antara lain Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti dan Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin.


Baca juga: Kementan libatkan ribuan kantor pos gelar operasi pasar



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025