
Gubernur Jateng: Tutup tiga tanggul jebol maksimal dua hari

Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan penutupan tiga tanggul jebol di Sungai Tuntang, Kabupaten Grobogan yang menyebabkan banjir, maksimal selesai dalam dua hari ke depan.
"Saya tidak mau tahu, besok sing penting buntu (tertutup tanggul yang jebol). Kalau tidak tertutup, kasihan. Karena aliran air terus menggenangi rumah warga," katanya setelah mengecek proses penutupan tanggul jebol di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan di Grobogan, Selasa.
Tenggat waktu dua hari itu didasarkan pada progres serta penjelasan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana selaku pihak yang bertanggungjawab atas Sungai Tuntang.
Sebanyak tiga titik tanggul yang jebol di sungai tersebut dengan ukuran berbeda-beda, masing-masing satu titik di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, dan Desa Sukoreko, Kecamatan Tegowanu.
Ia menyatakan penutupan aliran air itu langkah pertama diikuti pembenahan tanggul, dan normalisasi.
Dengan begitu, ia berharap, tak terjadi tanggul jebol lagi, apalagi menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.
Pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk melakukan normalisasi tanggul karena dikhawatirkan akan jebol lagi.
Pemerintah Provinsi Jateng juga akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) agar dilakukan modifikasi cuaca saat masa perbaikan tanggul.
"Setelah jebolnya ditutup maka dilakukan normalisasi. Alokasi anggaran dari pusat, kemudian modifikasi cuaca," katanya.
Penyebab utama tanggul itu jebol karena intensitas curah hujan ekstrem di wilayah hulu Rawa Pening. Bahkan, intensitas mencapai 160,5 mm atau lebih dari 150 mm sebagai batas status ekstrem.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana Laode Bakti mengatakan percepatan penutupan tanggul jebol telah dilakukan.
Ia mengupayakan penutupan tanggul selesai dalam dua hari.
Ia meminta warga melapor jika ada tanda-tanda kerusakan tanggul.
Setelah meninjau tanggul, Gubernur Ahmad Lutfi melanjutkan agenda rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Grobogan terkait dengan penanganan banjir di Polres Grobogan.
Bupati Grobogan Setyo Hadi mengatakan banjir kali ini berdampak di enam kecamatan dan 26 desa, dengan jumlah pengungsi menjadi 1.202 jiwa dan 5.501 rumah terendam banjir. Bahkan, area pertanian seluas 526 hektare juga tergenang.
Baca juga: Gubernur Jateng kunjungi warga Grobogan yang mengungsi
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025