
Wali Kota Magelang sampaikan langkah strategis kendalikan inflasi

Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menyampaikan beberapa langkah strategis yang harus diperkuat oleh tim pengendali inflasi daerah (TPID) untuk mengendalikan inflasi di daerah tersebut.
Wali Kota Magelang Damar Prasetyono dalam Rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Rabu, mengatakan hal itu pada acara "High Level Meeting (HLM) Tahun 2025" diselenggarakan TPID setempat pada Selasa (11/3), untuk memperkuat sinergisitas dalam menjaga stabilitas harga, pasokan, dan distribusi pangan.
Beberapa langkah strategis yang harus diperkuat itu, antara lain anggaran yang memadai, pemantauan harga secara harian, memastikan volume dan timbangan komoditas sesuai standar, serta memeriksa masa kedaluwarsa untuk menjaga kualitas barang yang beredar di pasaran.
Selain itu, mendorong peran BUMD dalam menjaga stabilitas harga serta membentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang dapat menjadi "off taker" dalam mengatur distribusi hasil pertanian.
Ia mengatakan pentingnya memperkuat kerja sama antarpemerintah dan antarpelaku usaha, melaksanakan program dana talangan pangan, dan memberikan subsidi untuk komoditas pangan strategis guna menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat, dan memastikan ketahanan pangan serta menciptakan rasa nyaman dan damai daerah itu.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota TPID Kota Magelang atas dedikasi dan kerja keras menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di wilayah setempat.
Berkat kerja sama dan sinergisitas yang kuat, Kota Magelang berhasil meraih penghargaan Inspiring Economic Effort Award (IEFA) Provinsi Jateng 2024 sebagai salah satu di antara lima besar pemerintah daerah dengan kinerja terbaik dalam pengendalian inflasi.
"Ini adalah pencapaian luar biasa, yang membuktikan bahwa kerja keras kita tidaklah sia-sia," ungkapnya.
Namun demikian, dia mengingatkan TPID agar tidak boleh berpuas diri karena inflasi yang tidak terkendali dapat berimbas langsung terhadap daya beli masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Magelang selaku Sekretaris TPID Kota Magelang Chrisatria Yonas Nusantrawan Bolla mengatakan HLM untuk merumuskan langkah-langkah menjaga stabilitas harga di Kota Magelang.
Ia mengatakan kebijakan TPID Kota Magelang tahun ini melaksanakan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Kota Magelang periode 2025-2027 dengan strategi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan komoditas, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Pengendalian inflasi di Kota Magelang, katanya, dihadapkan pada masalah, antara lain lahan pertanian yang sempit, karakter kota dan kebutuhan pahan yang ditopang oleh daerah sekitar.
Ia menyebut pemicu inflasi pangan di mana komoditas yang paling sering menjadi pemicu inflasi, antara lain cabai, pisang, udang basah, daging ayam ras, minyak goreng, sedangkan untuk mengatasi permasalahan itu, daerah setmepat fokus pada pengendalian di sisi hulu dan hilir.
Solusi di hulu, katanya, di antaranya gerakan menanam cabai melalui pertanian perkotaan, demplot 400 batang tanaman pisang di lahan kantor wali kota, dan kerja sama dengan Bulog untuk mendatangkan Minyakita ke "toko kendali".
Solusi di hilir, ujarnya, meliputi Edukasi Petani Cilik (Etnik), edukasi diversifikasi pangan, gerakan pasar murah, pemantauan harga melalui sistem peringatan dini, kerja sama antardaerah dan "toko kendali" di pasar tradisional.
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025