
TPID Jawa Tengah gelar gerakan pangan murah serentak

Semarang (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah dan TPID Kota Semarang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak, di halaman Kantor Kecamatan Mijen, Semarang, Kamis.
Tidak hanya di Kota Semarang, kegiatan GPM secara serentak juga berlangsung di 34 kabupaten/kota lainnya di Jateng.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Andi Reina Sari menyampaikan bahwa GPM serentak di 35 kabupaten/kota dilakukan sebagai upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.
Berbagai komoditas pangan strategis disalurkan pada GPM yang berlangsung serentak di seluruh Jateng itu, yakni sebanyak 130,05 ton Beras (10,10 ton Premium; 63.75 ton medium; 56.20 ton SPHP), 20.486 liter minyak goreng (4.814 premium, 15.672,60 Minyakita).
Kemudian, 16,85 ton telur ayam ras, 11,03 ton gula pasir, 3,83 ton daging ayam ras, 4,22 ton aneka cabai, dan 4,80 ton bawang merah, serta komoditas pangan lainnya untuk pelaksanaan GPM di seluruh kabupaten/kota di Jateng.
Menurut dia, harga berbagai komoditas pangan strategis itu memang lebih murah dibandingkan harga di pasaran karena ada subsidi biaya distribusi yang ditanggung pemerintah daerah.
Pelaksanaan GPM dilakukan secara serentak di 35 kabupaten/kota, dengan masing-masing daerah bisa lebih dari satu lokasi.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan cermat.
Dengan belanja yang bijak dan terencana, kata dia, diharapkan dapat turut membantu masyarakat lainnya untuk memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang wajar.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa upaya pengendalian inflasi pangan juga dilakukan melalui beberapa aksi strategis lainnya, seperti fasilitasi distribusi pangan dan pengembangan kios pangan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan juga menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen penuh dalam penyediaan sumber pangan nasional menuju swasembada dan ketahanan pangan di tahun 2027.
"Saya apresiasi kepada pemerintah kota khususnya dan tentu pemerintah seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Jateng atas penyelenggaraan gerakan pangan murah serentak bersama BI dan Bapanas," katanya.
Menurut dia, kegiatan GPM sangat penting untuk membantu masyarakat dalam memperoleh komoditas pangan strategis dengan harga yang terjangkau.
"Tidak ada yang kekurangan bahan pokok, apakah beras, minyak, telur dan lain-lain. Tentu acara ini akan sangat bererti bagi masyarakat, apalagi tadi harganya minyak goreng berapa? Rp14.000. Terus bawang putih 16.000 setengah kilogram. Tentu jauh dibanding di pasar," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025