
Pemkot Semarang fasilitasi penyelesaian ijazah tertahan akibat menunggak uang sekolah

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang memfasilitasi penyerahan ijazah di sekolah-sekolah swasta yang selama ini masih tertahan akibat lulusan masih memiliki tunggakan pembayaran biaya administrasi pendidikan.
"Ini salah satu komitmen luar biasa ya dari sekolah-sekolah swasta yang membantu kami untuk bisa mendukung program 100 hari, salah satunya akses pendidikan," kata Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, di Semarang, Kamis.
Hal tersebut disampaikannya saat Deklarasi Komitmen Penyerahan Ijazah dari 37 sekolah swasta yang berlangsung di Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 1 Semarang.
Menurut dia, pihaknya sangat mengapresiasi sekolah swasta yang bersedia tanpa kompensasi apapun menyerahkan ijazah lulusan yang sempat tertahan akibat tunggakan biaya pendidikan.
"Ijazah-ijazah itu sebagian ada sekolah-sekolah yang kemudian merilis begitu saja tanpa kompensasi apapun. Itu harus diapresiasi. Sebagian besar adalah sekolah-sekolah yang berada di (bawah naungan, red.) PGRI," katanya.
Pada kesempatan itu, dilakukan juga deklarasi dari 37 sekolah swasta untuk menyerahkan ijazah lulusan yang selama ini belum diambil secara cuma-cuma atau tanpa kompensasi apapun.
Agustina berharap langkah 37 sekolah tersebut bisa diikuti oleh sekolah-sekolah lain yang selama ini masih memiliki ijazah lulusan yang tertahan akibat tunggakan biaya pendidikan.
Diakuinya, masih banyak sekolah lainnya yang masih menahan ijazah lulusannya sehingga dalam waktu lima tahun ke depan akan diselesaikan secara perlahan, termasuk dengan melunasi tunggakan.
"Tentu dicover APBD, tapi ada juga yang kami akan membuat semacam forum CSR (corporate social responsibility), ini sedang digodok. Salah satunya, dimintakan untuk pembiayaan dari CSR itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto menyebutkan bahwa saat ini ada 407 sekolah yang masih menahan ijazah lulusan karena tunggakan biaya pendidikan, mulai jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.
"Dengan deklarasi ini diharapkan mengajak sekolah-sekolah yang lain bisa mengikuti jejak rekan-rekannya yang 37 (sekolah) sehingga nanti ke depan semakin banyak sekolah swasta yang dengan ikhlas dengan sukarela memberikan ijazahnya kepada para peserta didik," katanya.
Yang jelas, kata dia, Pemkot Semarang berkomitmen untuk membantu akses siswa atau peserta didik agar tidak ada yang sampai putus sekolah gara-gara belum mengambil ijazah.
"Jadi, jangan sampai ijazah yang tertahan, ini menghambat ya menghambat mobilitas anak-anak untuk mengakses ke jenjang berikutnya," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025