
Solo tambah hotel berbintang

Solo (ANTARA) - Kota Solo, Jawa Tengah menambah keberadaan hotel berbintang untuk memperkuat sektor pariwisata daerah yang ada di Surakarta dan sekitarnya.
Pendiri hotel bintang empat Azana Boutique Hotel Dicky Sumarsono di sela peletakan batu pertama, Senin mengatakan keberadaan hotel tersebut dipastikan akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Oleh karena itu, pihaknya berharap ada dukungan optimal dari pemerintah daerah agar bisnis perhotelan juga makin berkembang.
"Sekarang lihat kondisi saat ini bahwa kita wajib berkolaborasi dengan semua pihak, khususnya pihak-pihak yang memberikan satu tambahan aktivitas," kata CEO Azana Hospitality tersebut.
Ia mengatakan berkembangnya sektor perhotelan juga bergantung pada tambahan trafik dan kegiatan di suatu daerah.
"Yang bisa mengeluarkan kebijakan itu salah satunya kepala daerah, maka hotel wajib merapat kepada kepala daerah. Kepala daerah tentu tidak ingin daerahnya banyak pengangguran dan pertumbuhan ekonomi kecil," katanya.
Ia mengatakan tentu pemerintah daerah ingin agar masyarakat sejahtera dan lapangan pekerjaan bertambah.
"Dengan begitu angka pengangguran berkurang. Maka yang punya andil penting adalah kepala daerah, tapi tidak bisa jalan sendiri, harus digandeng.
Harus diajak, harus dijelaskan mau bikin acara apa, untuk apa, targetnya apa," katanya.
Ia mencontohkan hotel lain yang akan dibangunnya pada bulan ini berlokasi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
"Dalam hal ini kami didukung penuh oleh kepala daerah setempat. Mereka menghargai, dengan adanya investor mau membangun hotel di daerahnya jelas investor akan menciptakan lapangan kerja baru, akan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru," katanya.
Sementara itu, Lurah Sondakan Agus Wahyu menyambut baik bertambahnya jumlah hotel di daerahnya.
"Harapannya ini jadi salah satu pilihan, terima kasih mau melakukan investasi di Kelurahan Sondakan. Kelurahan Sondakan ini punya banyak potensi, ada kuliner Wedangan Mbah Wiryo, Wedangan Basuki, Museum Samanhoedi. Ini bisa dikolaborasikan dan di-create," katanya.
Wali Kota Surakarta Respati Ardi mengatakan sejauh ini terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah tetangga.
Ia berharap dengan penguatan koordinasi maka kemandirian fiskal dapat tercapai.
"Kemandirian fiskal jadi penentu, namun kreativitas perlu digali lagi. Jabar sudah dilarang study tour. Jateng harapannya (wisata) bisa lintas kabupaten/kota se-Jateng, jadi lebih mandiri. Dengan begitu, kemandirian fiskal dapat tercapai di daerah kita masing-masing," katanya.
Ia mengatakan jika hal tersebut terwujud maka berbagai sektor ekonomi akan merasakan dampaknya, di antaranya kuliner, pasar, dan perhotelan.
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025