Logo Header Antaranews Jateng

Gubernur minta anak muda jadi petani kreatif

Kamis, 24 April 2025 11:16 WIB
Image Print
Gubernur Jateng Akhmad Luthfi saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Pekalongan di Pendopo Kabupaten Batang, Kamis (24/5). (HO-Pemprov Jateng)

Batang (ANTARA) -  Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta kepada para anak muda di wilayahnya untuk menjadi petani kreatif guna menunjang target provinsi itu sebagai lumbung pangan nasional pada  2026 mengingat sebagian besar petani kini berusia tua.

"Jadilah petani yang memiliki daya kreativitas," kata Luthfi saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Pekalongan di Pendopo Kabupaten Batang, Kamis.

Menurut Mantan Kapolda Jateng ini, anak-anak muda harus bisa membuat atau menghasilkan produk pertanian yang tidak biasa. Misalnya budidaya bibit sampai lahan pertanian yang tidak terikat pada pestisida, juga pemanfaatan teknologi dalam bidang pertanian.

"Anak-anak muda yang bisa menciptakan kreativitas, kemudian produk unggulan. Nanti programnya bisa dari kita," jelasnya.

Dalam Musrenbangwil Eks Karesidenan Pekalongan tersebut, Luthfi kembali menegaskan kepada para bupati dan wali kota untuk memiliki satu nafas kebersamaan dalam membangun daerah.

Ia tidak ingin lagi ada usulan mengenai infrastruktur yang begitu-begitu saja, karena masalah infrastruktur sudah dilakukan pada tahun 2025. Adapun fokus 2026 adalah swasembada pangan. "Dari infrastruktur meningkat menjadi swasembada pangan. Ini perlu  keberlanjutan," katanya.

Ia juga menegaskan agar bupati dan wali kota bisa tegas untuk menjaga jalur hijau atau kawasan pertanian, supaya produktivitas terus meningkat.

"Yang sudah tercetak jalur hijau, jangan diubah. Harus tetap jalur hijau. Minta tolong diawasi, itu kewenangan Bupati dan Wali Kota untuk tidak mengubah lahan. Saya juga sudah titipkan ke Menteri ATR/BPN untuk mengawal, agar jangan ada perubahan atau pengurangan lahan hijau di Jawa Tengah," tegasnya.



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025