Logo Header Antaranews Jateng

Bulog: Penyerapan GKP di Banyumas Raya lampaui target

Senin, 28 April 2025 09:11 WIB
Image Print
Tim Jemput Gabah Perum Bulog Cabang Banyumas melakukan penyerapan gabah hasil panen petani di Desa Jipang, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025). ANTARA/HO-Bulog Banyumas

Purwokerto (ANTARA) - Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji mengatakan penyerapan gabah kering panen (GKP) yang dilakukan Bulog di wilayah Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, Jawa Tengah, telah melampaui target.

“Kami ditargetkan untuk menyerap GKP sebesar 22.170 ton namun hingga tanggal 26 April 2025 sudah terealisasi sebanyak 24.612 ton atau sekitar 108 persen,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Sementara untuk beras, kata dia, dari target sebesar 63.378 ton, hingga Sabtu (26/4) baru terealisasi sebanyak 29.818 ton.

Ia mengatakan hasil penyerapan yang masuk ke gudang-gudang Bulog Banyumas berkisar 300-800 ton setara beras per hari

“Meskipun telah melampaui target, kami tetap terus melakukan penyerapan GKP dari petani sesuai harga pembelian yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram,” katanya.

Menurut dia, harga pembelian pemerintah yang telah ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2025 itu diharapkan menjadi pedoman harga seluruh petani maupun pedagang.

Dengan demikian, kata dia, harga transaksi gabah kering panen minimal Rp6.500 per kilogram.

“Hal tersebut juga diharapkan untuk menjaga semangat dan menjamin kesejahteraan petani,” katanya menegaskan.

Selain menyerap GKP, kata dia, Bulog Banyumas juga melakukan penyerapan dalam bentuk beras sesuai Keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan harga Rp12.000 di gudang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Lebih lanjut, dia mengatakan penyerapan gabah maupun beras dapat dilaksanakan dengan baik karena adanya kolaborasi seluruh elemen di wilayah, baik Bulog melalui Tim Jemput Gabah, TNI melalui Kodim beserta jajarannya khususnya Babinsa, dan pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah terkait serta penyuluh pertanian lapangan sebagai ujung tombak di lapangan.

“Selain itu para pengusaha penggilingan padi yang ikut serta membantu pengolahan GKP menjadi beras, dengan segala keterbatasan sarana yang ada, juga ikut mendukung program pemerintah menuju swasembada pangan,” kata Prawoko..


Baca juga: Bulog Banyumas kebut pengadaan cadangan pangan nasional



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025