Logo Header Antaranews Jateng

Wali Kota Pekalongan ingatkan aspirasi buruh telah diterima

Sabtu, 3 Mei 2025 18:54 WIB
Image Print
Personel kepolisian menembakkan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa yang ricuh saat Hari Buruh Internasional di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, (1/5/2025). Aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai kampus yang menuntut di antaranya pencabutan UU Cipta Kerja serta peningkatan kesejahteraan pekerja itu berujung ricuh dan dibubarkan polisi. (ANTARA/Aji Styawan)

Semarang (ANTARA) - Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid mengingatkan bahwa seluruh aspirasi dari buruh telah diterima pemerintah daerah dari tingkat kota/kabupaten, provinsi, hingga pusat.

"Sebetulnya di tingkat pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, kita sudah menerima semua aspirasi dari teman-teman buruh mulai dari May Day, penentuan UMR, kami selalu terbuka dan berdialog dengan nyaman dan aman," katanya, dalam pernyataan di Semarang, Sabtu.

Pernyataan tersebut disampaikan terkait buntut dari kerusuhan buruh pada perayaan Hari Buruh (May Day) di Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (1/5) lalu.

Ia mengecam dan menyayangkan aksi demo yang berakhir rusuh saat perayaan Hari Buruh di Ibu Kota Provinsi Jateng, Semarang tersebut.

Menurut dia, pihaknya mewakili Gubernur dan Pemerintah Provinsi Jateng pun telah bersiap menerima investor, namun akibat kejadian kerusuhan tersebut cukup berdampak terhadap ketertarikan perusahaan menanam modal di Jateng.

Afzan pun mengharapkan kejadian kerusuhan saat perayaan May Day kemarin tidak terulang kembali dan peristiwa yang terakhir kali.

"Ke depan Jawa Tengah bisa lebih baik lagi secara ekonomi, bisa lebih meningkat lagi, lapangan pekerjaan bisa lebih luas lagi untuk masyarakat Jawa Tengah," katanya.

Sebelumnya, polisi membubarkan aksi memperingati Hari Buruh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, pada Kamis (1/5) sore, setelah diduga muncul aksi provokasi oleh sekelompok massa berpakaian hitam di tengah para buruh.

Sekelompok orang berpakaian hitam kemudian ikut bergabung ke dalam massa aksi. Kericuhan pecah setelah kelompok buruh akan membubarkan diri setelah menyelesaikan aksi.

Polisi juga menetapkan enam orang yang diduga perusuh dalam aksi Hari Buruh di depan Kantor Gubernur Jateng di Semarang pada 1 Mei 2025, sebagai tersangka, berdasarkan penyelidikan atas 14 orang yang diamankan setelah aksi yang berakhir ricuh tersebut.



Pewarta :
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025