Logo Header Antaranews Jateng

Pemkab Batang deteksi dini talasemia ke sekolah

Rabu, 7 Mei 2025 21:41 WIB
Image Print
Puluhan anak-anak penderita talasemia sedang mengikuti kegiatan deteksi dini penyakit genetik yang dilakukan oleh Pemkab Batang, di Batang, belum lama ini. ANTARA/Kutnadi

Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, melakukan deteksi dini (skrining) talasemia gratis ke sekolah-sekolah sebagai upaya memutus mata rantai penyakit genetik yang dapat memaksa ana-anak transfusi darah seumur hidup.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didit Wisnuhardanto di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya akan bergerak cepat menekan kasus talasemia yaitu penyakit keturunan atau kelainan genetik tersebut dengan menyasar siswa ke sekolah secara berkeliling.

"Skrining dilakukan secara jemput bola ke sekolah. Ini bagian dari program cek kesehatan gratis (CKG) yang rutin dilaksanakan setiap tahun ajaran baru," katanya.

Menurut dia, pada tahap awal siswa akan dites anemia menggunakan rapid test hemoglobin (HB) dan apabila hasilnya mencurigakan maka dilanjutkan pemeriksaan laboratorium lengkap saat bahan medis sudah tersedia dari Kementerian Kesehatan.

"Pemeriksaan skrining talasemia ini gratis. Padahal kalau mandiri (ongkos berobat) bisa sampai Rp550 ribu," katanya.

Ia mengatakan hasil deteksi dini talasemia ini akan dikirim ke orang tua melalui WhatsApp, nomor induk kependudukan (NIK) atau nomor guru.

"Ini sudah digital. Kalau ada kendala NIK maka tetap bisa kami kirim pakai nomor telepon wali murid," kata Didit Wisnuhardanto.

Ketua Perhimpunan Orang Tua Penyandang Talasemia Indonesia Kabupaten Batang Nety Widjayanti menyambut positif langkah dari pemerintah daerah.

Saat ini, kata dia, berdasar data ada 27 anak-anak dari 41 penderita talasemia yang mengalami penyakit genetik tersebut.

"Itu baru data permukaan. Talasemia ini fenomena gunung es karena banyak yang belum sadar mereka pembawa sifat. Kami berharap skrining bisa mencegah pernikahan sesama pembawa sifat," katanya.



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025