
350 pekerja migran berangkat ke Korea Selatan

Solo (ANTARA) - Sebanyak 350 pekerja migran dari sejumlah segera berangkat ke Korea Selatan usai mengikuti Pembekalan Orientasi Prapemberangkatan Pekerja Migran Indonesia G to G Korea Selatan di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan pembekalan tersebut merupakan momentum bagi para calon pekerja migran.
"Saya paham betapa panjang prosesnya, mulai mendaftar sampai pada ikut kursus. Sampai jadi roster yang tidak tentu penantiannya," katanya.
Menurut dia, nantinya para pekerja migran ini akan ditempatkan di sejumlah sektor, salah satunya perikanan.
Sementara itu, dikatakannya, sampai dengan saat ini ada sekitar 19.000 calon pekerja migran Indonesia tujuan Korea Selatan (Korsel) yang belum bisa disalurkan.
Salah satu alasannya adalah karena kondisi ekonomi di negara tujuan yang belum stabil.
"Mereka ini kan yang menerima pekerja. Jadi kalau misalnya mereka ekonominya slow down, mungkin juga di sana UMKM-UMKM dan perusahaan-perusahaan mengalami stuck, penyebabnya di situ," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, pengiriman pekerja migran Indonesia ke Korsel potensinya besar karena persyaratannya yang relatif mudah, seperti sekolah cukup hingga SLTP.
Ia mengatakan calon pekerja migran Indonesia tujuan Korsel yang belum bisa disalurkan semuanya sudah mengikuti kursus.
"Potensinya besar. Cuma sekarang ini memang ada sedikit kendala, karena setelah anak-anak ini kursus banyak yang numpuk, belum tersalurkan," katanya.
Terkait dengan kendala tersebut, pihaknya sedang melakukan lobi agar ruang untuk pekerja migran asal Indonesia lebih terbuka.
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025