Logo Header Antaranews Jateng

Kapten PSM Yuran Fernandes disanksi berat gara-gara unggahan di medsos

Sabtu, 10 Mei 2025 07:14 WIB
Image Print
Pesepak bola PSM Makassar Yuran Fernandes (tengah) dan Nermin Heljeta (kiri) melakukan protes usai golnya ke gawang PSIS Semarang dianulir wasit Ginanjar Rahmad (kanan) melalui cek Video Assistant Referee (VAR) pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2025). Pertandingan tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.

Jakarta (ANTARA) - Komisi Disiplin (komdis) PSSI menjatuhkan sanksi berat kepada Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes yakni larangan bermain selama satu tahun.

Sanksi berat dijatuhkan kepada Yuran buntut kritiknya terhadap sepak bola Indonesia setelah timnya kalah 1-3 dari PSS Sleman dalam lanjutan BRI Liga 1, Sabtu (3/5) malam.
Dalam laga melawan PSS Sleman, Yuran sejatinya sempat mencetak gol di awal babak pertama sekaligus berpeluang membawa tim Juku Eja unggul.

Namun beberapa saat kemudian, terjadi pengecekan lewat Video Assistant Referee atau VAR. Golnya dibatalkan.

Yuran lalu meluapkan emosinya di media sosial yang dianggap menyinggung kualitas kompetisi sepak bola nasional.

Yuran mendapatkan sanksi sangat berat dari Komite Displin PSSI yakni larangan bermain selama 1 tahun.

"Tidak hanya sanksi larangan bermain,Yuran juga dikenakan denda sebesar Rp25 juta.

"Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas berakibat terhadap hukuman lebih berat," lanjut pernyataan tersebut.

Keputusan berat dari Komite Displin PSSI ini sangat disayangkan oleh pihak PSM. Pihak PSM pun tegaskan akan mengajukan banding terkait keputusan Komite Displin PSSI ini.

 



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025