Logo Header Antaranews Jateng

UMS gelar workshop konseling karier

Selasa, 20 Mei 2025 20:35 WIB
Image Print
Workshop bertajuk Strategi Deep Learning dalam Konseling Karier: Menjembatani Siswa ke Perguruan Tinggi di Kampus UMS Solo, Jawa Tengah, Selasa (20/5/2025). ANTARA/HO-Humas UMS

Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar workshop konseling karier berbasis deep learning sebagai upaya meningkatkan kualitas bimbingan bagi siswa. 

Pakar pendidikan Laili Etika Rahmawati pada workshop bertajuk Strategi Deep Learning dalam Konseling Karier: Menjembatani Siswa ke Perguruan Tinggi di Kampus UMS Solo, Jawa Tengah, Selasa memaparkan soal kebiasaan generasi muda yang menghabiskan rata-rata tujuh jam sehari untuk bermain gim dan media sosial.

Di depan para peserta workshop yang dihadiri oleh puluhan guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari berbagai sekolah mitra tersebut Laili mengatakan tantangan terbesar pendidik saat ini adalah bersaing dengan algoritma media sosial yang begitu menggoda perhatian siswa.

Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia UMS itu juga menjelaskan konsep mendalam tentang perbedaan surface learning dan deep learning dalam konteks konseling karier.

"Kita tidak bisa lagi mengandalkan metode konseling konvensional. Pendekatan deep learning menjadi solusi untuk menjawab tantangan ini," katanya. 

Surface learning digambarkan sebagai pola pikir siswa yang memilih jurusan hanya karena ikut-ikutan teman atau pertimbangan pragmatis semata, tanpa memahami passion dan potensi diri sebenarnya. 

Sedangkan deep learning ditekankan sebagai proses pembelajaran bermakna yang melibatkan refleksi mendalam tentang nilai-nilai hidup dan tujuan jangka panjang lantaran reflektif, terintegrasi, dan matematik.

"Deep learning ini akan membantu siswa untuk menemukan makna, tujuan, dan apa hak mereka satu-satunya," katanya. 

Di sisi lain, ia juga menyoroti fenomena jualan diri di media sosial yang makin marak di kalangan generasi muda. 

Ia bahkan pernah menemui kasus siswa yang rela mengorbankan kebutuhan pokok hanya untuk membeli gawai terbaru demi pengakuan sosial. 

"Ini menjadi tantangan serius dalam membangun kesadaran karier yang autentik," katanya. 

Sementara itu, pada kegiatan tersebut para peserta juga diberikan berbagai metode praktis yang bisa langsung diterapkan di sekolah. 

Laili juga mencoba mendemonstrasikan teknik penulisan jurnal refleksi diri yang bisa membantu siswa memahami minat dan potensinya. 

Diperkenalkan pula metode proyek karier, di mana siswa diajak mewawancarai alumni untuk memahami realita dunia kerja, serta simulasi langsung berbagai profesi. Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi tanya jawab. 

Acara yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini ditutup dengan komitmen bersama untuk menerapkan strategi deep learning dalam bimbingan karier di masing-masing sekolah.

UMS juga berencana akan melanjutkan kolaborasi ini melalui seri workshop lanjutan dengan topik-topik yang lebih spesifik.



Pewarta :
Editor: Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025