Logo Header Antaranews Jateng

Ada terapis sapi di Semarang, bantu cegah PMK

Rabu, 21 Mei 2025 08:05 WIB
Image Print
Sapi yang ada di Kandang Penggemukan Sapi "Berkah Beef", milik Masjid Agung Semarang (MAS) diberi terapi pijat dan jamu khusus untuk mencegah terpapar penyakit. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Semarang (ANTARA) - Sapi-sapi yang ada di Kandang Penggemukan Sapi "Berkah Beef", milik Masjid Agung Semarang (MAS) diberi terapi pijat dan jamu khusus untuk mencegah terpapar penyakit, termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK).

Muhammad Ridwan (55), terapis pemijat sapi di Berkah Beef, Semarang, Selasa, mengatakan bahwa ilmu pijat sapi diperoleh dari para juragan sapi yang dulu menjadi bosnya.

"Waktu itu saya sering ikut bos-bos sapi sudah lama, sudah puluhan tahun. Kan saya dikasih ilmu. Kalau ada sapi kurang sehat, kurang prima, dikasih pijat-pijat supaya sapi nanti biar sehat dan prima," katanya.

Ia menjelaskan bagian yang dipijat adalah bagian punggung, leher, paha belakang, dan ekor yang bisa membuat sapi yang stres karena belum bisa beradaptasi menjadi lebih rileks.

"(Waktu, red.) Pemijatan sapi membutuhkan sekitar seperempat jam sampai 25 menit. Kalau sapi yang capek nanti kadang ya bisa tiga kali sehari," katanya.

Setelah dipijat, kata dia, sapi akan diberi minum jamu yang telah diracik sendiri agar tetap terjaga kesehatannya hingga saatnya diserahkan kepada pembeli untuk Idul Adha.

"Habis pijat terus dikasih ramuan dari kunyit, gula merah, jeruk, dan jahe yang direbus. Biasanya saya bikin sehari bisa 5 liter untuk seluruh sapi di sini. Saya bikin (ramuan, red.) untuk dua hari," katanya.

Sementara itu, pengelola Berkah Beef Zainal Arifin mengatakan bahwa layanan pijat dan jamu untuk sapi diberikan gratis tanpa tambahan biaya di unit usaha wakaf produktif milik MAS tersebut.

"Karena kemarin hampir di Jawa Tengah itu ada yang namanya PMK, karena akhir-akhir ini hujan begitu. Tiap hari hujan sehingga perlu kami tambah dengan ramuan untuk penghangat tubuh (sapi)," katanya.

Jadi, kata dia, sapi-sapi dipijat agar rileks dan diberi ramuan khusus atau jamu untuk meningkatkan kebugaran sehingga bisa terhindar dari berbagai penyakit, termasuk PMK.

Ia menyebutkan total ada 45 sapi yang dijual di tempat tersebut dengan berat yang bervariasi hingga 800 kilogram, dan 70 persen sapi di antaranya sudah laku terjual.

Untuk peminat hewan kurban, kata dia, rata-rata adalah warga Kota Semarang, namun ada beberapa dari daerah sekitar seperti Kabupaten Semarang dan Demak, dengan kisaran harga sapi mencapai Rp20-50 juta per ekor.



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025