
Kemenkum dampingi pemeriksaan substantif Indikasi Geografis Batik Pati

Pati (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Jawa Tengah menunjukkan komitmennya mendukung perlindungan kekayaan intelektual lokal dengan mendampingi langsung kegiatan pemeriksaan substantif Indikasi Geografis Batik Bakaran yang digelar di Balai Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Senin.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Jawa Tengah Heni Susila Wardoyo di Pati mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pusat dan daerah dalam mendukung kekayaan intelektual komunal.
"Kami berharap Batik Bakaran segera mendapatkan pengakuan resmi sebagai produk indikasi geografis. Ini penting untuk perlindungan hukum sekaligus mendorong nilai tambah secara ekonomi bagi para perajin batik di Juwana," ujarnya.
Pemeriksaan substantif ini dilakukan oleh tim dari Direktorat Merek dan Indikasi Geografis Kemenkum RI, yang dipimpin oleh Hermansyah Siregar.
Dia menjelaskan pemeriksaan tersebut dilakukan melalui verifikasi lapangan guna mencocokkan dokumen deskripsi indikasi geografis dengan praktik nyata di lokasi pembuatan Batik Bakaran.
Dua ciri khas utama Batik Bakaran menjadi perhatian dalam kunjungan ini, yakni "remekan" yang merupakan efek retakan tidak beraturan yang dihasilkan melalui teknik kerikan dan remukan serta soga, warna cokelat tua menyerupai sawo matang yang berbeda dari warna soga batik daerah lain seperti Solo atau Yogyakarta.
"Kedua unsur ini menjadi penanda keaslian dan kekhasan Batik Bakaran yang tidak ditemukan pada batik dari daerah lain," ujarnya.
Hermansyah menegaskan bahwa pemeriksaan tersebut adalah tahap penting dalam proses perlindungan indikasi geografis.
"Pemeriksaan substantif ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa deskripsi indikasi geografis Batik Bakaran sesuai dengan kenyataan di lapangan," ujarnya.
Dia mengatakan keaslian teknik, bahan, dan proses produksi harus benar-benar terjaga agar perlindungan hukum yang diberikan tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat perajin.
Batik Bakaran merupakan batik tradisional yang berkembang sejak masa Kerajaan Majapahit, dan hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Bakaran Wetan, Bakaran Kulon, dan sekitarnya.
Dengan teknik membatik yang diwariskan secara turun-temurun, Batik Bakaran telah menjadi identitas budaya sekaligus potensi ekonomi unggulan Kabupaten Pati.
Baca juga: Museum Batik Pekalongan-BI hadirkan pameran warisan budaya
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025