Logo Header Antaranews Jateng

Pencurian kambing marak di Banyumas jelang Idul Adha

Sabtu, 31 Mei 2025 13:20 WIB
Image Print
Warga Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kiswan (kiri) melaporkan kasus pencurian kambing miliknya ke Polsek Baturraden, Jumat (30/5/2025) malam. ANTARA/HO-Pemdes Kemutug Kidul

Purwokerto (ANTARA) - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Banyumas menyelidiki maraknya kasus pencurian kambing menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap beberapa kasus pencurian kambing yang terjadi di Desa Kemutug Kidul dalam dua pekan terakhir," kata Kepala Satreskrim Polresta Banyumas Komisaris Polisi Andryansyah Rithas Hasibuan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.

Bahkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menerjunkan Unit Resmob Satreskrim Polresta Banyumas untuk mengungkap kasus pencurian kambing tersebut.

Ia mengimbau para peternak kambing untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pengamanan kandang-kandang kambingnya agar kasus pencurian tersebut tidak terulang kembali.

Berdasarkan data, dalam dua pekan terakhir terjadi tiga kasus pencurian kambing di Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Banyumas, yakni pada Kamis (22/5), Sabtu (24/5), dan Jumat (30/5)

"Kemarin (30/5) malam saat saya sampai di balai desa sekitar pukul 18.55 WIB karena akan ada acara pada pukul 19.00 WIB, istri saya kasih kabar lewat WA (Whatshapp) bahwa Pak Kiswan datang ke rumah untuk melaporkan kehilangan kambing," kata Kepala Desa Kemutug Kidul Kardi Daryanto.

Dari tiga kambing milik Kiswan yang ada di kandang, kata dia, hanya dua kambing dewasa yang dibawa pencuri, sedangkan satu ekor lainnya yang masih anakan ditinggal di tepi jalan.

Padahal, salah satu kambing dewasa itu merupakan pejantan yang telah dipesan konsumen untuk hewan kurban dan akan diambil saat mendekati Hari Raya Idul Adha.

Ia memperkirakan aksi pencurian kambing tersebut terjadi pada Jumat (30/5) petang karena salah seorang peternak yang sebelumnya kehilangan kambing, yakni Sumakiwan, berada di kandang yang masuk wilayah RT 06 RW 02 hingga menjelang Maghrib.

"Di situ ada dua kandang yang berdekatan, yakni milik Pak Kiswan dan kandang Pak Kiwan (Sumakiwan, red.) yang sebelumnya kehilangan kambing," katanya menjelaskan.

Ia menduga sebelum pencurian tersebut terjadi, pelaku terlebih dahulu melakukan survei di sekitar kandang kambing.

Dugaan tersebut muncul karena sejumlah warga melihat ada dua orang asing berada tidak jauh dari kandang kambing pada hari Kamis (29/5) dan hal itu juga terjadi saat kasus pencurian sebelumnya.

"Namun, warga tidak ngeh (sadar, red.) dan tidak mempedulikan dua orang asing itu," katanya.

Selain itu, dua kandang kambing yang letaknya berdekatan tersebut sering menjadi sasaran pencurian karena mudah dijangkau jika dibandingkan dengan kandang-kandang lainnya yang mayoritas berada di luar permukiman.

"Sekitar 99 persen kandang berada di luar desa (luar permukiman, red.). Mungkin karena akses jalannya sulit sehingga dua kandang itu yang jadi sasaran," katanya.

Menurut dia, warga setempat sebenarnya aktif melaksanakan ronda untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan terutama sejak ada kejadian pencurian kambing.

Akan tetapi, kasus pencurian kambing yang terakhir justru terjadi saat menjelang malam dan tidak ada satu pun warga yang melihat maupun mendengar suara kambing yang dibawa pencuri.

"Kami sempat mengecek ke salah satu toko yang memiliki CCTV. Namun, saat pencurian itu terjadi, sedang ada pengantaran gas (elpiji, red.) dan kamera CCTV-nya terhalang oleh truk yang mengantarkan gas," katanya.

Pihaknya telah mendampingi Kiswan untuk melaporkan kasus pencurian kambing tersebut ke Kepolian Sektor (Polsek) Baturraden.

Kardi mengharapkan pencuri tersebut dapat segera ditangkap karena hingga saat ini sudah ada 7 kambing yang hilang dicuri dalam tiga kasus pencurian itu.

Selain Kiswan, warga Desa Kemutug Kidul RT 06 RW 02 yang mengalami pencurian kambing dalam dua pekan terakhir terdiri atas Nuridah, Roheni, Tanto, dan Sumakiwan.



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025