
Penanaman 200 ribu mangrove di pesisir Jateng

Brebes (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 dan memperkuat ketahanan wilayah pesisir, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar aksi penanaman mangrove serentak bertajuk “Mageri Segoro”.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 17 titik sepanjang pesisir utara dan selatan Jawa Tengah, dengan pusat kegiatan di Pantai Randusanga, Kabupaten Brebes.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin hadir langsung di lokasi utama, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto.
Aksi ini turut melibatkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, TNI/Polri, komunitas pecinta lingkungan, pelajar, hingga masyarakat pesisir.
Gerakan Mageri Segoro tahun ini diikuti lebih dari 2.000 peserta dan menjangkau 185 desa di 54 kecamatan wilayah pesisir Jawa Tengah.
Dalam satu hari, sebanyak 200.000 batang mangrove ditanam di area seluas total 3.000 hektare. Di Pantai Randusanga sendiri, ditanam 25.200 batang mangrove di lahan seluas 4 hektare, sementara di 13 desa lainnya di Kabupaten Brebes ditanam total 26.000 batang.
PT Sucofindo sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang inspeksi, pengujian, sertifikasi, pelatihan, dan konsultansi, turut ambil bagian dalam kegiatan pelestarian lingkungan ini.
Kepala Cabang Sucofindo Semarang Habib Krisna Wijaya menegaskan pentingnya peran mangrove dalam menjaga kawasan pesisir dari abrasi dan banjir rob, sekaligus mendukung sektor perikanan dan pariwisata berbasis ekowisata.
“Kegiatan ini memiliki manfaat jangka panjang bagi masyarakat pesisir. Selain menjadi pelindung alami, mangrove juga meningkatkan kualitas lingkungan dan mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat,” jelas Habib.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Inspeksi dan Pengujian PT Sucofindo, Wahyu Prabowo, menambahkan bahwa partisipasi Sucofindo tidak berhenti pada penanaman.
“Kami memiliki program lanjutan berupa pemantauan dan perawatan pasca tanam, serta pelibatan aktif masyarakat melalui kelompok tani hutan dan sekolah pesisir agar mangrove benar-benar tumbuh dan memberi manfaat," katanya.
Habib Krisna Wijaya menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh pihak untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum bersama menjaga bumi.
“Kita semua punya peran. Mulailah dari langkah kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menanam pohon. Bumi hanya satu, mari kita jaga bersama," pungkasnya.
Pewarta : Rilis
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025