Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Tegal bentuk 166 bank sampah

Jumat, 13 Juni 2025 21:17 WIB
Image Print
Wakil Wali Kota Tegal Tazkiyyatul Muthmainnah sedang memberikan pengarahan dan sosialisasi pembentukan bank sampah pada para ketua RW di Gedung Adipura, Komplek Balai Kota Tegal, Jumat (13/6/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkot Kota Tegal

Tegal (ANTARA) - Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, membentuk 166 bank sampah yang tersebar di masing-masing rukun warga (RW) untuk penguatan kelembagaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Wakil Wali Kota Tegal Tazkiyyatul Muthmainnah di Tegal, Jumat, mengatakan saat ini masalah sampah menjadi tantangan besar bagi kota-kota di seluruh dunia, termasuk Kota Tegal.

"Produksi sampah yang semakin meningkat setiap harinya menimbulkan berbagai persoalan lingkungan yang kompleks. Jika tidak ditangani secara serius dan berkelanjutan maka akan berdampak negatif terhadap kesehatan, kenyamanan, citra daerah sebagai Kota Bahari yang bersih dan ramah lingkungan," katanya.

Menurut dia, salah satu solusi strategis yang sedang dan akan terus dilakukan Pemkot adalah dengan mendorong pembentukan bank sampah di masing-masing RW.

Program ini, kata dia, bukan sekadar solusi teknis melainkan sebuah gerakan perubahan pola pikir masyarakat dalam mengelola sampah dari yang sebelumnya dianggap sebagai limbah yang tak bernilai menjadi sesuatu yang bisa diolah, dimanfaatkan, bahkan menghasilkan nilai ekonomi.

Ia mengatakan bank sampah adalah sebuah sistem pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat dengan masyarakat diajak memilah sampah dari rumah kemudian menyetorkan ke bank sampah untuk ditabung dalam bentuk saldo.

Konsep ini, kata dia, menggabungkan edukasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan inovasi ekonomi sirkular secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami berharap melalui pembentukan bank sampah di tingkat RW, Pemkot sedang membangun sebuah ekosistem baru, ekosistem warga yang sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, sekaligus mandiri secara ekonomi. sampah anorganik yang sebelumnya dibuang begitu saja kini bisa diubah menjadi tabungan, bahkan bahan baku kerajinan," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal Nany Lestari mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pembentukan 166 bank sampah di Kota Tegal sebagai bentuk penguatan kelembagaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

"Semakin banyak bank sampah akan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dari sumbernya, mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pemrosesan akhir, menciptakan nilai ekonomi dari sampah melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan menumbuhkan budaya memilah sampah di lingkungan keluarga dan masyarakat," katanya.




Baca juga: Sosialisasi penilaian SPIP Kota Tegal



Pewarta :
Editor: Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025