Logo Header Antaranews Jateng

Invensi paten Sekolah Vokasi Undip dongkrak produktivitas IKM manisan nanas rumput laut

Minggu, 29 Juni 2025 11:49 WIB
Image Print
Dr. Mohamad Endy Julianto, ST, MT, dosen yang juga Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip). (HO-Sekolah Vokasi Undip)

Semarang (ANTARA) - Diseminasi (penyebarluasan informasi, ide, atau gagasan) produk teknologi ke masyarakat terus menjadi langkah penggerak dalam meningkatkan produktivitas industri kecil menengah (IKM), yang bisa menjadi solusi permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Salah satu yang melakukan hal itu adalah Dr. Mohamad Endy Julianto, ST, MT, dosen yang juga Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip).

Endy tidak sendirian. Ia bersama Tim yakni Prof. Eflita Yohana, Drs. Sutrisno, MT; Dr. Sri Utami Handayani, ST, MT, Dr (cand); Didik Ariwibowo, ST, MT; Dr. Fardzanela Suwarto ST, M.Sc, dan Dr. Riana Sitawati, Ak, CA, CPA, CMA yang telah mengembangkan pengering adsorpsi untuk produksi manisan nanas rumput laut.

Endy mengatakan, kegiatan diseminasi teknologi pengering multi rak resirkulasi adsorpsi berbasis zeolit yang telah teruji di laboratorium, merupakan well-proven technology ke industri manisan nanas rumput laut Kelompok Usaha Bersama (KUB) 3 Sekawan, Pemalang.

Pengembangan proses produksi dan konsep pengering resirkulasi berbasis zeolit di industri manisan nanas rumput laut KUB 3 Sekawan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi.

Produksi manisan nanas rumput laut dengan menggunakan pengering multi rak berbasis zeolite dilakukan pada suhu 60 Derajat Celcius dengan kapasitas 50 kilogram (Kg) manisan basah tiap batch.
 
''Meskipun demikian untuk produksi awal tanpa menggunakan zeolite dalam mereduksi kelembaban udara panas. Akan tetapi, hasil pengering multi rak ini sangat luar biasa, karena mampu mengeringkan hanya dalam waktu 4 jam. Hal ini disebabkan oleh distribusi udara pengering dapat merata disamping laju alir udara pengering memiliki kecepatan yang relatif cepat," ungkap Endy.

Dukungan dari pemerintah daerah juga sangat antusias, terbukti pada saat produksi manisan dengan menerapkan dan mengembangkan pengering multi rak berbasis adsorpsi zeolite, dari pihak Pemda ikut visitasi dan memberikan arahan disamping dari Tim LPPM Undip.

Endy menambahkan bahwa Paten Granted no IDS000005465 dengan penciptaan atau perancangan atau invensi "Proses Pengeringan Manisan Nanas Rumput Laut Menggunakan Pengering Multi Rak dengan Adsorpsi Zeolit" telah dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya di daerah Pemalang.

Komersialisasi invensi oleh KUB 3 Sekawan di Pemalang produksi manisan nanas rumput laut tersebut  dengan kapasitas 50 Kg. 

Kerja sama dengan mitra industri terkait invensi sudah diinisiasi dan sebagai model percontohan KUB 3 Sekawan dengan  Jariyah sebagai ketua yang berlokasi di Desa Beluk RT 08 RW 03 Kecamatan Belik Pemalang. 

Pengembangan produk terkait invensi, siap untuk komersialisasi secara masal di seluruh Industri manisan berbasis buah di seluruh Indonesia.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan manisan nanas rumput laut yakni sekitar 4 jam. Bila dibandingkan dengan kondisi oven konvensional dimana proses pengeringan membutuhkan waktu sekitar 3 hari, maka terjadi pengurangan waktu pengeringan yang sangat besar. 

''Hal ini tentu saja akan meningkatkan kapasitas produksi dan menurunkan biaya produksi," papar Endy.

Endy yang memiliki publikasi sebanyak 74 di Jurnal Internasional bereputasi menjelaskan bahwa hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa Break Even Point (BEP) alat terjadi pada bulan ke-22. Nilai Benefit-Cost Ratio (B/C Ratio) sebesar 1,74 menunjukkan bahwa dengan peralatan yang diterap-kembangkan memberikan manfaat yang lebih besar dari biaya yang ditimbulkan (syarat nilai B/C Ratio>1).

Net Present Value, yang merupakan selisih dari pendapatan dan pengeluaran yang dinilai pada awal proyek. Nilai NPV hasil analisis tersebut adalah positif Rp288.387.163. Ini berarti bahwa proyek akan mengarah pada keuntungan dan bukan pada kerugian.

Internet Rate of Return (IRR) merupakan indikator kelayakan investasi yang nilainya dibandingkan dengan discount factor Bank. Discount factor Bank diasumsikan 12 persen. Nilai IRR terkalkulasi sebesar 81,43 persen. 

Nilai ini jauh lebih besar dari discount factor Bank sehingga dapat digunakan untuk memutuskan bahwa menginvestasikan dana pada terap-kembang alat di industri manisan nanas akan lebih menguntungkan daripada investasi dengan cara menyimpan dana di Bank, ujar Endy.

Endy mengungkapkan bahwa hasil analisis tekno-ekonomi meliputi: B/C Ratio, NPV dan IRR menunjukkan bahwa terap-kembang alat di industri manisan nanas rumput laut ini sangat layak. Dengan demikian, alat memenuhi persyaratan secara teknis dan secara finansial atau secara ekonomis.

Terapkembang teknologi atau peralatan produksi berbasis dari hasil riset mampu meningkatkan produktivitas industri kecil menengah. Sehingga bermanfaat dalam meningkatkan daya saing dengan pemanfaatan teknologi berbasis hasil riset dan menghasilkan produk lebih berkualitas.

Adapun dampak sosial ekonomi yang dihasilkan dari produk teknologi ini antara lain: mendorong terlaksananya program kemandirian bangsa dan kedaulatan pangan, terutama produksi manisan nanas rumput laut, inovasi pengering multi rak berbasis zeolit akan meningkatkan produktivitas IKM,.

Sehingga membuka lapangan kerja baru, peningkatan daya saing dengan pemanfaatan bahan baku lokal dan menghasilkan produk bermutu, tersedianya teknologi yang handal dan efisien untuk produksi manisan nanas rumput laut sehingga pemberdayaan petani akan berkembang dalam bidang budidaya buah nanas.

''Kegiatan prototipe teknologi dengan menerapkembangkan pengering multi rak berbasis zeolit dari hasil riset mampu meningkatkan produktivitas nanas rumput laut. Hal ini juga akan mendorong peningkatan suplai rumput laut sebagai bahan baku manisan. Oleh karenanya, produksi rumput laut juga akan berkembang," pungkas Endy, pemilik 22 Paten Granted ini.



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025