Mampukah Jateng Perbaiki Peringkat di PON Riau?
Sabtu, 14 Juli 2012 07:50 WIB
Padahal pada PON-PON sebelumnya, Jawa Tengah hampir dipastikan tetap masuk peringkat empat besar bersama dengan DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Tetapi, pada pesta olahraga multievent empat tahunan atau PON XVIII di Riau mendatang persaingan lebih ketat, bahkan pesaing Jateng saat ini semakin bertambah tidak hanya dengan provinsi di Pulau Jawa saja tetapi juga Kalimantan Timur yang tentunya tidak ingin posisinya tergeser oleh Jateng.
Kemudian Sumatera Selatan tentu juga ingin memanfaatkan moment PON di Riau sebagai titik tolak kebangkitan mereka setelah sukses menggelar SEA Games XXVI/2011 (bersama dengan DKI Jakarta), belum lagi tuan rumah Riau yang tidak hanya ingin sukses penyelenggaraan tetapi juga sukses prestasi di kandang sendiri.
Pada PON XVII/2008 Kalimantan Timur, Jawa Tengah menempati peringkat kelima dengan perolehan 53 medali emas, 81 medali perak,dan 80 medali perunggu. Perolehan medali emas ini merosot dibandingkan pada PON XVI/2004 Sumatera Selatan yang meraih 56 medali emas, 59 medali perak, dan 64 medali perunggu.
Pada PON XVIII di Riau yang pelaksanaannya dua bulan lagi (digelar 9-20 September 2012) berbeda dengan PON di Kalimantan Timur terutama soal nomor yang dipertandingkan. Kalau pada PON di Kalimantan Timur mempertandingkan 750 nomor pertandingan tetapi kalau di Riau mendatang hanya 589 nomor pertandingan.
Tentunya dengan pengurangan nomor yang dipertandingkan tersebut, persaingan untuk memperebutkan medali akan semakin ketat.
Ketua Umum KONI Jawa Tengah Sopediro Atmoprawiro mengatakan, pada PON di Riau mendatang, KONI Jateng tetap berpatokan terhadap target awal yang mereka canangkan yaitu memperbaiki peringkat mereka dibandingkan PON 2008 di Kalimantan Timur.
"Target kami harus memperbaiki peringkat dibandingkan PON Kaltim. Kalau di Kaltim, Jateng hanya meraih 53 medali emas dan berada pada peringkat kelima maka di Riau mendatang kami bertekad untuk memperbaikinya," katanya.
Ia menjelaskan, di Riau mendatang, Jateng diharapkan bisa menggondol 60 keping medali emas. "Tentunya target tersebut sudah kami perhitungkan secara matematis, syukur-syukur bisa lebih," katanya.
Atlet Nasional
Ia berharap sumbangan terbesar perolehan medali emas di Riau mendatang berasal dari atlet Jawa Tengah yang tampil pada SEA Games 2011.
"Tentunya atlet-atlet nasional yang meraih medali emas pada SEA Games akan menjadi tumpuan Jawa Tengah. Tetapi bukan mengecilkan atlet-atlet yang lain. Kami juga berharap atlet Jateng lainnya bisa memberikan prestasi yang maksimal di PON mendatang," katanya.
Pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara 2011 di Sumatera Selatan dan DKI Jakarta tersebut, dari 182 keping emas yang direbut kontingen Indonesia, 30 di antaranya berhasil disumbangkan oleh atlet-atlet Jawa Tengah dari berbagai cabang olahraga.
Cabang atletik, misalnya, Trianingsih meraih tiga emas (lari 5.000, 10 ribu meter, dan maraton), Aghus Prayogo meraih dua emas (lari 5.000 meter dan 10 ribu meter), kemudian dari cabang bulu tangkis yang tampil pada SEA Games meraih tiga emas (beregu putra kemudian ganda campuran Tontowi Ahmad yang berpasangan Liliyana Natsir, serta ganda putra Muhammad Ahsan berpasangan dengan Bona Septano).
Kemudian cabang olahraga biliar satu emas (Ricky Yang), bridge dua emas, sepatu roda menyumbangkan lima medali emas, taekwondo meraih dua emas, soft tenis menyumbang tiga emas, balap sepeda satu emas, dan lain sebagainya.
Selain mengandalkan atlet nasional terutama mantan SEA Games 2011, Jateng juga masih bertumpu pada atlet-atlet yang turun pada PON 2008 Kaltim dan masih bisa diharapkan meraih medali emas seperti Suryo Agung Wibowo (lari 100 dan 200 meter), Dwi Ratnawati (lempar cakram), Kresna Bayu dan Desi Yulianti (judo), dan lain-lain.
Saat ini atlet Jateng yang dipersiapkan tampil pada PON di Riau mendatang sedang menjalani program "character building" di Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam) IV/Diponegoro Magelang selama empat hari untuk memperkuat mental dan menambah daya juang para atlet dan juga pelatih agar bisa memiliki kepercayaan diri pada saat turun di PON.
Wakil Ketua Umum KONI Jateng Sukahar mengatakan tidak semua atlet yang akan tampil pada PON XVIII mengikuti Program Pembangunan Karakter atau "Character Building Program" (CBP) di Rindam IV/Diponegoro Magelang, 12--15 Juli 2012.
Sukahar mengatakan bahwa pada saat yang bersamaan ada beberapa atlet dari beberapa cabang olahraga yang sedang menjalani pertandingan uji coba di luar negeri.
Bahkan, kata dia, ada di antaranya yang sedang mengikuti tes venue (atlet cabang sepatu roda) di Siak (Riau), bahkan atlet dari cabang olahraga biliar sedang mengikuti kejuaraan di Surabaya.
Akan tetapi, kata Sukahar yang juga Ketua Umum Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Tengah, para atlet yang tidak ikut sekarang ini sebagian besar adalah mereka yang sudah mengikuti program yang sama saat menjelang membela Indonesia tampil di SEA Games 2011.
"Mereka kebanyakan atket pelatnas yang sudah mengikuti program pembangunan karakter bersama Pelatnas Prima menjelang SEA Games 2011," katanya.
Kontingen Jawa Tengah pada PON XVIII/2012 bakal berkekuatan 489 atlet yang turun pada 38 dari 39 cabang olahraga yang dipertandingkan di Riau. Yang ikut program pembangunan karakter ini 349 atlet dan pelatih.
Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025