Logo Header Antaranews Jateng

KPK-Polri Seperti Tom dan Jerry

Sabtu, 6 Oktober 2012 13:11 WIB
Image Print


Tom dan Jerry adalah dua karakter kartun --satunya kucing dan satunya lagi tikus-- terkenal bikinin Walt Disney yang selalu bertengkar satu sama lain.

Aboe menganggap kedua lembaga penegak hukum itu seharusnya fokus pada tugasnya masing-masing dengan didukung pola koordinasi yang baik. "Jangan terlihat seperti Tom and Jerry di mata publik, itu tidak baik," kata Aboe Bakar di Jakarta, Sabtu.

Kejadian semalam, ujarnya, akan menciptakan stigma pada masyarakat bahwa telah terjadi kriminalisasi terhadap KPK lewat aksi jemput paksa penyidik KPK oleh Polri.

"Pasti masyarakat dengan cepat akan menyimpulkan bahwa terjadi kriminalisasi terhadap penyidik KPK dan KPK itu sendiri," kata Aboe Bakar.

Dia menilai tuduhan Polri kepada penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan, mengundang tanda tanya publik.

"Kenapa perkara 8 tahun lalu baru diungkit saat ini? Apalagi terjadi setelah KPK memeriksa kasus korupsi pengadaan alat simulator SIM yang diduga dilakukan oleh Irjen Pol Djoko Susilo," sambung Aboe Bakar.

Aboe juga menyebut aksi jemput paksa penyidik KPK semalam adalah aksi balas dendam Polri setelah seorang petingginya diperiksa KPK.

"Saya sangat menyayangkan insiden di KPK semalam. Publik pasti akan menganggap apa yang dilakukan oleh Polri adalah bentuk pembalasan terhadap KPK," ungkap politisi PKS itu.

Ia meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera turun tangan.

"Dua lembaga ini sama-sama penegak hukum yang harus disupport oleh beliau. KPK harus diselamatkan, Polisi harus dibersihkan," kata Aboe Bakar.

Ia tak bisa membayangkan apa jadinya negara tanpa polisi, pasti kekacauan dimana-mana, sementara Indonesia tanpa KPK pasti akan semakin terpuruk karena korupsi.

"Oleh karenanya Kepala Negara perlu memfasilitasi penyelesaian persoalan dua lembaga ini. Jangan sampai ada kasus Cicak-Buaya jilid kedua," pungkas Aboe Bakar.


Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024