Logo Header Antaranews Jateng

Menanti Gebrakan Sang Pelayan Masyarakat Jawa Tengah

Rabu, 28 Agustus 2013 12:50 WIB
Image Print
Gubernur Jateng terpilih Ganjar Pranowo (kanan) memberi salam khas PDI Perjuangan seusai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah oleh Mendagri Gamawan Fauzi di Gedung DPRD Jateng, Semarang, Jumat (23/8). Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko


Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng tersebut dilaksanakan di Gedung DPRD provinsi setempat dengan dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan dihadiri ratusan tamu undangan.

Dalam sambutannya, Mendagri Gamawan Fauzi meminta agar slogan "Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi" yang disampaikan pada saat kampanye oleh pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko, dapat direalisasikan di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

"Perkuat agenda sinergis pembangunan secara nasional dalam kaitannya jabatan gubernur yang mempunyai peran ganda sebagai kepala daerah otonomi sekaligus wakil pemerintah pusat di daerah, maka menjadi tugas saudara untuk mengkoordinasikan dan menjamin sinergitas kebijakan pembangunan kabupaten/kota se-Jateng," kata Mendagri.

Langkah yang dimulai hari ini (23/8) hingga lima tahun ke depan, kata Mendagri, tentu tidak terlepas dari apa yang telah dicapai dalam kepemimpinan gubernur periode sebelumnya.

"Jadikanlah bulan ini sebagai penanda kemenangan saudara, kemenangan seluruh rakyat Jateng tanpa membeda-bedakan afiliasi politik dan asal usul golongan," ujar Mendagri.

Mendagri juga meminta Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko untuk bersungguh-sungguh mengentaskan kemiskinan, memberantas buta aksara yang masih tinggi, serta memperluas akses setiap jenjang pendidikan dan fasilitas kesehatan demi kemakmuran rakyat Jateng secara keseluruhan.

Setelah dilantik menjadi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan akan fokus pada perbaikan berbagai infrastruktur secara bersama-sama dengan "spirit" gotong royong.

"Kita bekerja fokus infrastruktur 'nggo nembel dalan' (untuk memperbaiki jalan, red) agar rakyat cepat merasakan gebrakan itu," katanya beberapa saat setelah dilantik.

Anak kelima pasangan Pamudji (85) dan Sri Suparni (75) itu menjelaskan, dirinya telah berbicara tentang Agenda 18 dan program-program didalamnya serta mempersiapkan untuk rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang paralel dengan persiapan APBD 2014.

"Saya rasa itu yang paling kunci untuk masukkan dalam dua hal yaitu politik legislatif dan politik anggaran. Yang paling dekat adalah bicara soal APBD perubahan, harapan kita bisa segera berubah untuk merespon keresahan-keresahan masyarakat, infrastruktur terutama," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Ganjar mengaku akan melibatkan berbagai kalangan masyarakat dalam upaya mengoptimalisasi perolehan pendapatan daerah setempat untuk mengejar ketertinggalan dengan provinsi lain.

"Kita akan berikan misi besarnya kepada masyarakat, ini lho PR (pekerjaan rumah, red) besarnya biar masyarakat semua ikut 'handarbeni'," kata suami Siti Atiqoh Supriyanti itu.

Selaku Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk "menjewer" dan mengkritiknya jika salah dalam menjalankan tugasnya memimpin provinsi itu bersama wakilnya, Heru Sudjatmoko.

"Tolong ingatkan jika memang kami salah,'jewer' kami, silakan kritik kami habis-habisan jika kami menyimpang," katanya di hadapan masyarakat yang menghadiri acara pesta rakyat usai pelantikan.

Acara pesta rakyat yang diselenggarakan di depan kompleks kantor Gubernur dan DPRD Jateng itu dihadiri kurang lebih 2.500 orang dari berbagai lapisan masyarakat yang disuguhi berbagai jenis makanan dan minuman tradisional.

Berbagi Tugas
Terkait dengan tugas di pemerintahan di Jateng, penggemar grup musik Metallica itu mengatakan akan berbagi tugas-tugas harian dengan Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko keduanya harus menjadi satu keping mata uang.

"Tentu saya tidak akan membagi kerja dengan wakil tapi membagi penugasan-penugasan harian karena kita sudah bersepakat jika wakil itu akan bekerja ketika gubernur sedang tidak biasa laksanakan tugas. Kalau saya di sini (Semarang, red) maka Pak Heru yang di daerah atau sebaliknya," ujarnya.

Dalam kesempatan berbeda, Ganjar Pranowo mengaku akan melakukan reformasi birokrasi di provinsi ini untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Saya akan transparan dan akuntabel dalam melakukan reformasi birokrasi. Jika ada pejabat yang jual beli jabatan, akan saya sikat," tegas ayah dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu.

Kendati demikian, Ganjar tidak akan melakukan mutasi besar-besaran di jajaran Pemprov Jateng terkait dengan rencana pelaksanaan reformasi birokrasi.

"Kalau mutasi besar-besar ya nggaklah, itukan 'medeni wong'. Kita proporsional saja dan melakukan tiga hal dalam reformasi birokrasi," katanya.

Tiga hal itu adalah, katanya, yang pertama mempertahankan pejabat yang baik, jujur, dan berprestasi, yang kedua memberikan pendidikan pelatihan untuk pegawai yang kurang baik dengan beberapa metode, serta mengganti jajaran yang tidak baik.

Mengenai reformasi birokrasi, Ganjar menjelaskan bahwa tugas birokrasi melayani masyarakat sehingga birokrasi harus siap menjadi "babune rakyat" (pelayan masyarakat, red), termasuk dirinya.

"Kami harus jadi 'babu', kami harus responsif. Kami menggunakan kemajuan teknologi informasi untuk mendengarkan keluhan rakyat, kemudian baru kami ambil keputusan sehingga gaya birokrasi yang minta dilayani itu haya masa lalu, masa depan di bawah Ganjar kita harus jadi 'babunya'," ujarnya.


Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025