Menhan AS dan Malaysia Bahas Pesawat MH 370
Sabtu, 22 Maret 2014 13:53 WIB
Pentagon mengatakan dalam satu pernyataan bahwa Menteri Malaysia berterima kasih kepada Hagel "atas dukungan yang diberikan oleh Amerika Serikat, terutama dari Angkatan Laut Amerika Serikat."
Ia menambahkan bahwa menteri "meminta agar AS juga mempertimbangkan menyediakan beberapa peralatan pengawasan bawah laut."
"Hagel meyakinkan Menteri Hishammuddin bahwa ia akan mempertimbangkan ketersediaan dan perangkat teknologi bawah laut militer untuk tugas seperti itu dan memberi respons dalam waktu dekat," demikian pernyataan itu.
Sementara itu Malaysia menyatakan tidak menemukan adanya informasi yang tidak wajar dari manifes penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370, termasuk informasi mengenai dua penumpang asal Ukraina yang diperoleh dari otoritas setempat.
"Saya sudah berdiskusi dengan badan-badan intelijen internasional. Tidak ada hal yang tak wajar dari manifes penumpang," kata pejabat Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein dalam jumpa pers di Hotel Sama Sama, KLIA, Sepang, Jumat.
Pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang termasuk tujuh warga negara Indonesia hilang pada 8 Maret dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Malaysia telah mengirimkan nota diplomatik ke negara-negara asal para penumpang untuk mendapatkan informasi mengenai latar belakang mereka, setelah hasil penyelidikan menunjukkan pesawat telah mengubah jalurnya ke arah koridor utara atau selatan di Samudra Hindia dan sistem komunikasi diputus oleh seseorang dengan sengaja.
Operasi pencarian saat ini difokuskan ke koridor utara yang membentang dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan hingga utara Thailand, dan koridor selatan yang membentang dari Indonesia ke selatan Samudera Hindia.
Hishammuddin mengatakan, pihaknya juga akan berbicara dengan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel untuk meminta tambahan bantuan armada pencarian termasuk "remotely operated vehicle" untuk pencarian di laut dalam.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024