Rayakan Kemenangan, Warga Brasil Nnyebur ke Laut
Sabtu, 5 Juli 2014 9:44 WIB
Bek Brasil David Luiz (tengah) berselebrasi bersama tim usai mencetak gol ke gawang Kolombia pada Perempat Final Piala Dunia 2014 di Castelao Stadium, Fortaleza (4/7). (Foto: AFP /VANDERLEI ALMEIDA)
Dari pantai Copacabana di Rio de Janeiro sampai bar-bar di Sao Paulo dan ibu kota Brasilia, warga Brasil melompat dan saling mencium setelah menang 2-1 dalam perempat final melawan Kolombia untuk meretas semifinal melawan Jerman.
"Saya kira Brasil bermain lebih baik pada setiap pertandingan. Mereka akan menjuara Piala Dunia kali ini. Selecao ini punya kebesaran hati," kata Vinicius Morais, pemuda berusia 18 tahun pada Fan Fest yang dihadiri 25.000 orang di Copacabana.
Sekitar 100 penggemar melompat ke laut, kebanyakan dengan pakaian lengkap, setelah peluit tanda berakhir pertandingan ditiup, sedangkan asap dari lusinan kembang api memenuhi udara di tengah nyanyian "I'm Brazilian" dari beberapa orang.
25.000 orang lainnya berada di Fan Fest di pusat Sao Paulo di mana orang merayakan kemenangan dengan melompat ke udara, saling mencium dan memeluk.
"Saya banyak tertekan ketika laga melawan Chile," kata Erick Silva (28), seorang analis perencanaan tata kota, menunjuk adu penalti pada babak 16 besar.
"Kami akan menjuara piala ini melawan Argentina di final," kata dia berharap final antara dua raksasa Amerika Selatan yang saling berseteru.
Brasil berada di bawah tekanan hebat untuk juara di negeri sendi dan menghindari pengalaman kalah dari Uruguay pada final 1950 di Rio de Janeiro yang menjadi trauma nasional.
Kalah akan juga merupakan kekecewaan besar bagi Presiden Dilma Rousseff setelah menghadapi masalah menjelang mulainya turnamen, dari pemunduran pembangunan stadion, sampai anggaran yang membengkak mencapai 11 miliar dolar AS, demikian AFP.
"Saya kira Brasil bermain lebih baik pada setiap pertandingan. Mereka akan menjuara Piala Dunia kali ini. Selecao ini punya kebesaran hati," kata Vinicius Morais, pemuda berusia 18 tahun pada Fan Fest yang dihadiri 25.000 orang di Copacabana.
Sekitar 100 penggemar melompat ke laut, kebanyakan dengan pakaian lengkap, setelah peluit tanda berakhir pertandingan ditiup, sedangkan asap dari lusinan kembang api memenuhi udara di tengah nyanyian "I'm Brazilian" dari beberapa orang.
25.000 orang lainnya berada di Fan Fest di pusat Sao Paulo di mana orang merayakan kemenangan dengan melompat ke udara, saling mencium dan memeluk.
"Saya banyak tertekan ketika laga melawan Chile," kata Erick Silva (28), seorang analis perencanaan tata kota, menunjuk adu penalti pada babak 16 besar.
"Kami akan menjuara piala ini melawan Argentina di final," kata dia berharap final antara dua raksasa Amerika Selatan yang saling berseteru.
Brasil berada di bawah tekanan hebat untuk juara di negeri sendi dan menghindari pengalaman kalah dari Uruguay pada final 1950 di Rio de Janeiro yang menjadi trauma nasional.
Kalah akan juga merupakan kekecewaan besar bagi Presiden Dilma Rousseff setelah menghadapi masalah menjelang mulainya turnamen, dari pemunduran pembangunan stadion, sampai anggaran yang membengkak mencapai 11 miliar dolar AS, demikian AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Jokowi harap kemenangan Timnas eFootball Indonesia jadi inspirasi
07 February 2024 11:39 WIB
Terpopuler - Piala Dunia
Lihat Juga
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB