Rustriningsih: Megawati Salah Duga Soal Wisma Mega
Minggu, 6 Juli 2014 9:15 WIB
Rustriningsih (Foto: ANTARA/R. Rekotomo)
"Saya rasa informasi yang sampai ke Bu Mega kurang pas. Rumah yang diresmikan Ibu Mega tahun 2009 itu kantor DPC PDIP, bukan Wisma Mega itu," katanya setelah debat terakhir calon presiden dan calon wakil presiden di Jakarta, Sabtu (5/7) malam.
Rustriningsih menjelaskan Wisma Mega yang kini jadi posko tim sukses Prabowo-Hatta merupakan rumah pribadinya yang telah ia tempati sejak tahun 2004.
"Itu rumah pribadi saya, saya bahkan dua kali utang ke Bank Jawa Tengah baru selesai," jelas Rustriningsih.
Menurut Rustriningsih, tidak hanya rumah pribadinya yang pernah diberi nama dengan embel-embel Mega tetapi juga rumah orang tuanya di (Kecamatan) Gombong (Kabupaten Kebumen).
"Rumah orang tua saya di Gombong disebut Mega Medika. Mega semuanya biar nama partai makin jadi besar. Di sana saya pakai dua dokter untuk pasien miskin," kata Rustriningsih.
Rustriningsih sebagai politisi PDIP menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Hatta bukan kepada Jokowi-JK yang diusung oleh Partai PDIP. Hal ini membuat Megawati kecewa, bahkan memintanya keluar.
Setelah deklarasi dukungannya terhadap Prabowo-Hatta, Rustriningsih pertama kalinya menghadiri debat capres-cawapres yang juga menjadi debat terakhir sebelum masa tenang menjelang Pilpres 2014 pada 9 Juli mendatang.
Ia mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan jilbab putih.
Rustriningsih mengaku diminta Prabowo untuk menghadiri debat sampai dijemput dengan helikopter oleh tim sukses Prabowo-Hatta.
Pada acara debat tersebut hadir pula Megawati yang mengenakan baju kotak-kotak yang biasa digunakan pendukung Jokowi-JK.
Namun, Rustriningsih mengatakan tidak sempat berbincang dengan Megawati karena posisi tempat duduk dia dengan Megawati yang berjauhan.
"Sudah lama tidak ada komunikasi (dengan Megawati). Tadi kebetulan duduknya jauh, jadi tidak ketemu," ujarnya.
Pemilihan presiden pada 9 Juli diikuti dua calon pasangan yakni pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Rustriningsih menjelaskan Wisma Mega yang kini jadi posko tim sukses Prabowo-Hatta merupakan rumah pribadinya yang telah ia tempati sejak tahun 2004.
"Itu rumah pribadi saya, saya bahkan dua kali utang ke Bank Jawa Tengah baru selesai," jelas Rustriningsih.
Menurut Rustriningsih, tidak hanya rumah pribadinya yang pernah diberi nama dengan embel-embel Mega tetapi juga rumah orang tuanya di (Kecamatan) Gombong (Kabupaten Kebumen).
"Rumah orang tua saya di Gombong disebut Mega Medika. Mega semuanya biar nama partai makin jadi besar. Di sana saya pakai dua dokter untuk pasien miskin," kata Rustriningsih.
Rustriningsih sebagai politisi PDIP menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Hatta bukan kepada Jokowi-JK yang diusung oleh Partai PDIP. Hal ini membuat Megawati kecewa, bahkan memintanya keluar.
Setelah deklarasi dukungannya terhadap Prabowo-Hatta, Rustriningsih pertama kalinya menghadiri debat capres-cawapres yang juga menjadi debat terakhir sebelum masa tenang menjelang Pilpres 2014 pada 9 Juli mendatang.
Ia mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan jilbab putih.
Rustriningsih mengaku diminta Prabowo untuk menghadiri debat sampai dijemput dengan helikopter oleh tim sukses Prabowo-Hatta.
Pada acara debat tersebut hadir pula Megawati yang mengenakan baju kotak-kotak yang biasa digunakan pendukung Jokowi-JK.
Namun, Rustriningsih mengatakan tidak sempat berbincang dengan Megawati karena posisi tempat duduk dia dengan Megawati yang berjauhan.
"Sudah lama tidak ada komunikasi (dengan Megawati). Tadi kebetulan duduknya jauh, jadi tidak ketemu," ujarnya.
Pemilihan presiden pada 9 Juli diikuti dua calon pasangan yakni pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017