Logo Header Antaranews Jateng

" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY

Rabu, 1 Februari 2017 18:35 WIB
Image Print
Presiden Ke-VI, Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA FOTO/Fadil)
Jakarta, ANTARA JATENG - Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono mengaku ingin bertemu dan berbicara blak-blakan dengan Presiden Joko Widodo ihwal isu keterkaitannya dengan aksi damai umat Islam 4 November 2016, serta rencana pengeboman hingga makar.

"Sayang sekali saya belum punya kesempatan bertemu Presiden kita Bapak Jokowi. Kalau bisa bertemu saya mau bicara dengan beliau blak-blakan, siapa yang melaporkan kepada beliau info intelijen yang menuduh saya mendanai aksi damai 4/11, mengaitkan saya dengan rencana pengeboman Istana Negara dan urusan makar," kata SBY di Jakarta, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan SBY dalam pembukaan konferensi persnya Rabu petang. Konferensi pers itu menyikapi pernyataan kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengaku memiliki bukti percakapannya dengan Ketua Umum MUI Maruf Amin terkait Fatwa MUI mengenai kasus Ahok.

SBY menjelaskan dirinya tidak marah dengan pernyataan kuasa hukum Ahok. Dia hanya meminta penegak hukum mengusut jika ada penyadapan ilegal yang dilakukan terhadap dirinya selaku mantan Presiden.

Sementara soal tudingan yang dialamatkan kepadanya soal pendanaan aksi 4/11, rencana pengeboman Istana Negara dan upaya makar, SBY merasa perlu mengklarifikasi dan berbicara dengan Jokowi.

"Saya ingin sebetulnya mengklarifikasi secara baik supaya tidak simpang-siur, tidak ada prasangka, praduga atau perasaan enak atau tidak enak atau saling curiga," kata SBY.

Menurut dia, alangkah bagusnya jika dirinya bisa bertemu dengan Presiden Jokowi agar terdapat penjelasan terkait hal-hal yang benar dan tidak benar.

"Ada tiga sumber yang memberi tahu saya, bahwa beliau (Jokowi) juga ingin bertemu saya tapi dilarang dua-tiga orang di sekeliling beliau. Dalam hati saya hebat juga bisa melarang Presiden bertemu sahabatnya yang juga mantan Presiden," ujar SBY.

Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024