FK Aktivis 27 Juli Serang Jokowi melalui Selebaran
Selasa, 8 Juli 2014 14:45 WIB
Ilustrasi
"Selebaran ini justru beredar pada masa tenang. Selebaran ini ditemukan para relawan Jokowi-JK di desa-desa yang tersebar di 12 kecamatan," kata juru bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK Wilayah Banyumas Raya-Kedu, Febrian Nugroho kepada wartawan, di Purwokerto, Selasa.
Menurut dia, selebaran tersebut mengatasnamakan Forum Komunikasi (FK) Aktivis 27 Juli dan dilengkapi dengan logo PDI Perjuangan.
Di dalam selebaran, kata dia, disebutkan bahwa forum itu merupakan wadah komunikasi dan koordinasi aktivis, pakar, dan simpatisan warga PDI Perjuangan.
Akan tetapi, lanjut dia, isi selebaran jutru menyerang Jokowi di antaranya membahas isu ras, agama, dan asal-usul mantan Wali Kota Solo itu.
"Bahkan, selebaran itu menuding komunis ada di balik majunya Jokowi sebagai capres," katanya.
Terkait hal itu, dia meminta Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Banyumas dan kepolisian setempat untuk segera mengusut kasus peredaran selebaran kampanye hitam tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Panwaslu Banyumas Gunawan Sujanmadi mengatakan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan terkait selebaran berisi kampanye hitam tersebut.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa kemungkinan ada dua laporan yang masuk ke Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), baik Panwascam Rawalo maupun Panwascam Sokaraja.
"Secara formal kami menunggu laporan. Secara informal, kami mencari siapa penyebar selebaran itu," katanya.
Akan tetapi, kata dia, selebaran itu belum tentu memenuhi unsur pelanggaran pemilu.
Oleh karena itu, dia mengharapkan ada relawan yang bersedia menjadi saksi.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon presiden yaitu pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla yang bernomor urut 2.
Pasangan capres Prabowo-Hatta diusung Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PKS, PPP, PBB, dan Partai Demokrat, sedangkan Jokowi-JK diusung PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI.
Menurut dia, selebaran tersebut mengatasnamakan Forum Komunikasi (FK) Aktivis 27 Juli dan dilengkapi dengan logo PDI Perjuangan.
Di dalam selebaran, kata dia, disebutkan bahwa forum itu merupakan wadah komunikasi dan koordinasi aktivis, pakar, dan simpatisan warga PDI Perjuangan.
Akan tetapi, lanjut dia, isi selebaran jutru menyerang Jokowi di antaranya membahas isu ras, agama, dan asal-usul mantan Wali Kota Solo itu.
"Bahkan, selebaran itu menuding komunis ada di balik majunya Jokowi sebagai capres," katanya.
Terkait hal itu, dia meminta Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Banyumas dan kepolisian setempat untuk segera mengusut kasus peredaran selebaran kampanye hitam tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Panwaslu Banyumas Gunawan Sujanmadi mengatakan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan terkait selebaran berisi kampanye hitam tersebut.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa kemungkinan ada dua laporan yang masuk ke Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), baik Panwascam Rawalo maupun Panwascam Sokaraja.
"Secara formal kami menunggu laporan. Secara informal, kami mencari siapa penyebar selebaran itu," katanya.
Akan tetapi, kata dia, selebaran itu belum tentu memenuhi unsur pelanggaran pemilu.
Oleh karena itu, dia mengharapkan ada relawan yang bersedia menjadi saksi.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon presiden yaitu pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla yang bernomor urut 2.
Pasangan capres Prabowo-Hatta diusung Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PKS, PPP, PBB, dan Partai Demokrat, sedangkan Jokowi-JK diusung PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kisah pejuang sampah dari Solo, gigih sadarkan masyarakat hingga pemerintah
11 November 2023 7:48 WIB, 2023
Luhut selesai sampaikan klarifikasi soal laporan terhadap aktivis Haris Azhar
27 September 2021 11:17 WIB, 2021
Aktivis perempuan: Jangan asal pidanakan korban perkosaan lakukan aborsi
24 June 2021 15:56 WIB, 2021
Aksi bela Palestina, belasan aktivis HMI diamankan polisi ke Polda Metro
21 May 2021 16:29 WIB, 2021
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB