Rhoma Irama Ssiap Bersilaturrahmi Dengan Muhaimin
Rabu, 23 Juli 2014 15:06 WIB
Rhoma Irama (ANTARA FOTO/zarqoni)
"Karena itu, saya tidak habis pikir kalau ada politisi PKB yang bilang Rhoma Irama bertaubat, padahal Rhoma Irama hanya bermaksud baik untuk menghadiri undangan silaturrahmi," kata Ketua Umum DPP Forsa (Fans of Rhoma and Soneta) Surya Aka di Surabaya, Rabu.
Apalagi, Rhoma Irama juga sempat diundang DPP PKB menjelang pengumuman Pilpres 2014. "Kalau dibilang Rhoma Irama bertaubat, tentu tidak etis, sebab Rhoma Irama menghormati undangan, meski Rhoma Irama sempat ditinggalkan oleh DPP PKB," katanya.
Menurut Aka, jauh sebelum PKB lahir, Rhoma sudah terkenal sebagai seniman dan politisi, bahkan seniman yang akrab disapa Bang Haji itu juga sudah pernah menjadi anggota DPR RI.
"Bahkan, PKB yang terpuruk sejak memecat Gus Dur, suaranya berhasil naik dalam Pemilu 2014 hingga 100 persen, karena ada Rhoma Effect, meski bukan faktor satu-satunya yang mendongkrak suara PKB di DPR," kata dia.
Oleh karena itu, soal silaturrahmi tidak bisa disederhanakan sebagai bentuk pertaubatan karena Rhoma sendiri sempat digadang-gadangkan menjadi Capres PKB, namun DPP PKB justru mendukung Jokowi.
"Karena ditinggal PKB itulah, Rhoma Irama pun mendukung Prabowo. Bagi Rhoma, pilihan kepada Prabowo itu merupakan ijtihad untuk memilih kebenaran dengan kriteria agama. Kalaupun jagonya kalah, maka ijtihad itu tidak salah di mata Allah SWT," kata dia lagi.
Hingga kini, Putra Rhoma Irama yakni Debby Rhoma menyatakan ayahandanya belum menanggapi undangan DPP PKB pada Lebaran 2014, karena Rhoma masih terikat dengan syuting di sebuah stasiun televisi untuk siaran Lebaran.
"Jangan merusak citra PKB dan Ukhuwah Islamiah," katanya.
Secara terpisah, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, Abdus Salam, mendukung wacana rekonsiliasi nasional oleh Nahdlatul Ulama pascapenetapan resmi pemenang pemilu presiden oleh KPU (22/7).
"Kami sangat mendukung upaya NU untuk melakukan rekonsiliasi nasional pascapilpres. Langkah rekonsiliasi penting digagas guna menghindari konflik antartokoh, terutama yang terlibat langsung dalam tim pemenangan di masing-masing dua pasangan calon presiden," katanya.
Dengan islah nasional, perpecahan antartokoh saat Pilpres 2004 dan Pilpres 2009 tidak terulang kembali pada Pilpres 2014.
"Jangan sampai seperti Pilpres 2004 dan 2009, Mega (Megawati Soekarnoputri) dan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tetap tidak akur, nanti pengaruhnya bisa merambat ke tataran bawah pada kalangan pendukung," katanya.
Apalagi, Rhoma Irama juga sempat diundang DPP PKB menjelang pengumuman Pilpres 2014. "Kalau dibilang Rhoma Irama bertaubat, tentu tidak etis, sebab Rhoma Irama menghormati undangan, meski Rhoma Irama sempat ditinggalkan oleh DPP PKB," katanya.
Menurut Aka, jauh sebelum PKB lahir, Rhoma sudah terkenal sebagai seniman dan politisi, bahkan seniman yang akrab disapa Bang Haji itu juga sudah pernah menjadi anggota DPR RI.
"Bahkan, PKB yang terpuruk sejak memecat Gus Dur, suaranya berhasil naik dalam Pemilu 2014 hingga 100 persen, karena ada Rhoma Effect, meski bukan faktor satu-satunya yang mendongkrak suara PKB di DPR," kata dia.
Oleh karena itu, soal silaturrahmi tidak bisa disederhanakan sebagai bentuk pertaubatan karena Rhoma sendiri sempat digadang-gadangkan menjadi Capres PKB, namun DPP PKB justru mendukung Jokowi.
"Karena ditinggal PKB itulah, Rhoma Irama pun mendukung Prabowo. Bagi Rhoma, pilihan kepada Prabowo itu merupakan ijtihad untuk memilih kebenaran dengan kriteria agama. Kalaupun jagonya kalah, maka ijtihad itu tidak salah di mata Allah SWT," kata dia lagi.
Hingga kini, Putra Rhoma Irama yakni Debby Rhoma menyatakan ayahandanya belum menanggapi undangan DPP PKB pada Lebaran 2014, karena Rhoma masih terikat dengan syuting di sebuah stasiun televisi untuk siaran Lebaran.
"Jangan merusak citra PKB dan Ukhuwah Islamiah," katanya.
Secara terpisah, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, Abdus Salam, mendukung wacana rekonsiliasi nasional oleh Nahdlatul Ulama pascapenetapan resmi pemenang pemilu presiden oleh KPU (22/7).
"Kami sangat mendukung upaya NU untuk melakukan rekonsiliasi nasional pascapilpres. Langkah rekonsiliasi penting digagas guna menghindari konflik antartokoh, terutama yang terlibat langsung dalam tim pemenangan di masing-masing dua pasangan calon presiden," katanya.
Dengan islah nasional, perpecahan antartokoh saat Pilpres 2004 dan Pilpres 2009 tidak terulang kembali pada Pilpres 2014.
"Jangan sampai seperti Pilpres 2004 dan 2009, Mega (Megawati Soekarnoputri) dan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tetap tidak akur, nanti pengaruhnya bisa merambat ke tataran bawah pada kalangan pendukung," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Rhoma Irama Adukan KPU ke Bawaslu, karena Melanggar Tahapan Awal Pemilu
23 October 2017 13:02 WIB, 2017
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017