SBY Berterima Kasih Kepada AS Terkait Bantuan Modernisasi Kemiliteran TNI
F-16 Block 52ID TNI AU saat pengisian bahan bakar di udara, di ruang udara Amerika Serikat, baru-baru ini. Indonesia akan memiliki Skuadron Udara 16 yang semata-mata terdiri dari 24 F-16 Block 52ID eks Angkatan Udara Cadangan Nasional Amerika Serikat
Dalam kemiliteran, secara umum pengadaan atau peremajaan harus selalu dilakukan setelah kurun waktu tertentu.
Setelah lebih dari 20 tahun, akhirnya Amerika Serikat bersedia menjual arsenal-arsenal militernya --baru ataupun bekas pakai-- kepada Indonesia. Yang termutakhir adalah tiga dari 24 unit F-16 Fighting Falcon Block 52ID bekas pakai Angkatan Udara Cadangan Nasional Amerika Serikat.
Belakangan, TNI AD juga berniat membeli delapan helikopter serang AH-64D Apache dari pabriknya, Boeing Company. Jika hal ini jadi direalisasikan, maka Pusat Penerbangan TNI AD akan mengoperasikan dua merek dan tipe helikopter serang dari Rusia (Mil Mi-35P) dan Amerika Serikat (AH-64D Apache) sekaligus.
"Kami berterima kasih kepada Kongres Amerika Serikat, khususnya dalam kerja sama kemiliteran termasuk modernisasi persenjataan militer," kata Yudhoyono saat menerima kunjungan senator senior Amerika Serikat, John McCain, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
Menurut Yudhoyono, sudah hampir dalam jangka waktu yang lama atau hampir sekitar 20 tahun persenjataan dalam kemiliteran masih belum benar-benar dimodernisasi dengan baik.
Dengan kerja sama di bidang pertahanan, ujar SBY, diharapkan kedua negara dapat bekerja sama secara bersama-sama untuk lebih memastikan kawasan Asia lebih stabil dan damai.
Dengan demikian, lanjutnya, berbagai negara termasuk Indonesia juga dapat mengembangkan ekonominya.
Yudhoyono menegaskan, Indonesia menentang penggunaan militer untuk memecahkan permasalahan di kawasan, tetapi lebih mengedepankan pendekatan politik dan diplomasi.
Sebelumnya, Indonesia melalui Kementerian Pertahanan menyatakan keinginan negara tentang kedamaian dan stabilitas keamanan Laut China Selatan, yang saat ini disengketakan sejumlah negara.
China secara agresif mengerahkan kekuatan militer dan paramiliternya untuk mengklaim sebagian besar Laut China Selatan. Secara sendiri-sendiri, empat negara ASEAN, yaitu Viet Nahm, Filipina, Brunei Darussalam, dan Malaysia, menentang itu.
"Indonesia tak terlibat sengketa, namun sebagai bagian dari kerja sama multilateral ingin daerah itu menjadi daerah stabil, zona damai, dan daerah bebas berlayar," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Kamis (24/7).
Dia katakan itu usai menerima kunjungan Wakil Komisi Pusat Militer Tiongkok, Jenderal Fan Changlong, di Jakarta, Kamis (24/7).
Dalam pertemuan dengan Fan itu sempat dibahas perihal eskalasi konflik di Laut China Selatan dan di Laut China Timur.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pernikahan Kaesang, Presiden berterima kasih perayaan berjalan lancar
12 December 2022 4:34 WIB, 2022
1.020 orang sembuh dari corona, China berterima kasih pada Indonesia
06 February 2020 7:12 WIB, 2020
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017