Gunung Slamet Muntahkan Material Pijar 52 Kali
Senin, 18 Agustus 2014 11:34 WIB
Lontaran lava pijar strombolian pada kawah Gunung Slamet, terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Minggu (17/8) pagi. Letusan strombolian yang terjadi lebih dari seratus kali dalam semalam ini, dapat dilihat pada ketinggian 2050 mdpl, deng
"Selain itu, aktivitas Gunung Slamet juga mengeluarkan dua kali letusan abu berwarna kecokelatan dengan ketinggian sekitar 300 meter hingga 400 meter yang cenderung mengarah ke bagian barat," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet PVMBG di Gambuhan Sudrajat di Pemalang, Senin.
Menurut dia, secara visual, kondisi cuaca Gunung Slamet terang, angin tenang tetapi masih terdengar 85 kali suara gemuruh dan tujuh suara dentuman sedang hingga kuat.
"Adapun sifat kegempaan terjadi 46 kali letusan AM enam sampai 25 milimeter," katanya.
Ia mengatakan dengan kondisi aktivitas Gunung Slamet yang masih relatif meningkat maka status gunung terbesar di Jateng itu masih berstatus "Siaga".
"Meski demikian, masyarakat tidak perlu panik karena suara dentuman, kegempaan, dan letusan pijar belum sampai ke permukiman warga," katanya.
Ia mengatakan letusan lava pijar lebih condong mengarah ke bagian barat dengan jarak sekitar 1.500 meter dari puncak gunung, artinya kondisi itu masih jauh dari permukiman penduduk.
"Warga belum perlu panik tetapi tetap meningkatkan kewaspadaan. Aktivitas Gunung Slamet masih merupakan kejadian alam yang bisa dinikmati. Hingga Senin sekitar pukul 10 WIB kondisi gunung masih cerah dan hanya menampakan asap kecokelatan," katanya.
Menurut dia, secara visual, kondisi cuaca Gunung Slamet terang, angin tenang tetapi masih terdengar 85 kali suara gemuruh dan tujuh suara dentuman sedang hingga kuat.
"Adapun sifat kegempaan terjadi 46 kali letusan AM enam sampai 25 milimeter," katanya.
Ia mengatakan dengan kondisi aktivitas Gunung Slamet yang masih relatif meningkat maka status gunung terbesar di Jateng itu masih berstatus "Siaga".
"Meski demikian, masyarakat tidak perlu panik karena suara dentuman, kegempaan, dan letusan pijar belum sampai ke permukiman warga," katanya.
Ia mengatakan letusan lava pijar lebih condong mengarah ke bagian barat dengan jarak sekitar 1.500 meter dari puncak gunung, artinya kondisi itu masih jauh dari permukiman penduduk.
"Warga belum perlu panik tetapi tetap meningkatkan kewaspadaan. Aktivitas Gunung Slamet masih merupakan kejadian alam yang bisa dinikmati. Hingga Senin sekitar pukul 10 WIB kondisi gunung masih cerah dan hanya menampakan asap kecokelatan," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Siswi SMKN 3 Semarang yang hilang saat mendaki Gunung Slamet sudah ditemukan
09 October 2024 5:30 WIB