Lemhannas Harap Wakil Rakyat Berkarakter Negarawan
Senin, 25 Agustus 2014 16:07 WIB
"Ini gelombang keempat yang dilakukan secara bertahap kepada masing-masing anggota DPR terpilih periode 2014-2019," kata Gubernur Lemhannas, Budi Soepandji, usai membuka pembekalan kepada anggota DPR yang baru terpilih, di Gedung Lemhannas, Jakarta, Senin.
Pembekalan itu diikuti 78 anggota DPR yang baru terpilih dari Partai NasDem, Partai Hanura, Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PPP, PKS, PAN, PDI Perjuangan, dan PKB.
Dari ke-318 wajah-wajah baru yang melenggang ke kursi pemerintahan ini, Lemhannas yang bekerja sama dengan DPR merekomendasikan mereka mengikuti pendidikan mengenai wawasan kebangsaan di Lemhannas.
Lemhannas dan DPR berharap, melalui pendidikan ini akan tercipta para wakil rakyat yang berkarakter negarawan dan memahami wawasan strategis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di kursi legislatif.
"Kita ingin mereka memahami persoalan wawasan kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan masalah-masalah kenegaraan serta masalah geopolitik," kata Soepandji.
Tak hanya itu, Lemhannas juga ingin mendengarkan masukan-masukan dari angota DPR yang terpilih kembali.
Wakil Ketua DPR, Priyo Santoso, mengatakan, dirinya mendukung penuh program ini. "Mereka benar-benar baru dalam politik, jadi penting dibekali dengan nilai-nilai kebangsaan, patriotisme, nasionalisme, persatuan nasional, dan lainnya," ujarnya.
"Negeri ini butuh kepemimpinan kolektif yang tidak sekadar mengetahui bidang tugasnya, tapi dilandasi naluri kebangsaan yang mendarah daging," kata Priyo.
Wawasan kebangsaan, kata dia, adalah nilai-nilai tentang sokoguru keindonesiaan, sehingga penting didiskusikan dan diimplementasikan karena anggota DPR memiliki kekuasaan besar. Bahkan, presiden pun harus berunding tentang semua hal dengan DPR.
"Harus ada resonansi yang cocok antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Di sinilah titik temunya," ujarnya.
Pembekalan itu diikuti 78 anggota DPR yang baru terpilih dari Partai NasDem, Partai Hanura, Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PPP, PKS, PAN, PDI Perjuangan, dan PKB.
Dari ke-318 wajah-wajah baru yang melenggang ke kursi pemerintahan ini, Lemhannas yang bekerja sama dengan DPR merekomendasikan mereka mengikuti pendidikan mengenai wawasan kebangsaan di Lemhannas.
Lemhannas dan DPR berharap, melalui pendidikan ini akan tercipta para wakil rakyat yang berkarakter negarawan dan memahami wawasan strategis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di kursi legislatif.
"Kita ingin mereka memahami persoalan wawasan kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan masalah-masalah kenegaraan serta masalah geopolitik," kata Soepandji.
Tak hanya itu, Lemhannas juga ingin mendengarkan masukan-masukan dari angota DPR yang terpilih kembali.
Wakil Ketua DPR, Priyo Santoso, mengatakan, dirinya mendukung penuh program ini. "Mereka benar-benar baru dalam politik, jadi penting dibekali dengan nilai-nilai kebangsaan, patriotisme, nasionalisme, persatuan nasional, dan lainnya," ujarnya.
"Negeri ini butuh kepemimpinan kolektif yang tidak sekadar mengetahui bidang tugasnya, tapi dilandasi naluri kebangsaan yang mendarah daging," kata Priyo.
Wawasan kebangsaan, kata dia, adalah nilai-nilai tentang sokoguru keindonesiaan, sehingga penting didiskusikan dan diimplementasikan karena anggota DPR memiliki kekuasaan besar. Bahkan, presiden pun harus berunding tentang semua hal dengan DPR.
"Harus ada resonansi yang cocok antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Di sinilah titik temunya," ujarnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jelang pelantikan Presiden dan Wapres RI, PPM harap dapat perkuat sinergi dengan Pemerintah
14 October 2024 18:01 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017