Zuhro: Sudah Saatnya Media Berperan Untuk Kepentingan Bangsa
Kamis, 28 Agustus 2014 15:23 WIB
Peneliti politik dari LIPI, Siti Zuhro. (FOTO ANTARA)
"Sudah saatnya teman-teman media ikut berperan penting dalam arti sebenarnya, bukan hanya kepentingan kelompok atau golongan tertentu," kata peneliti politik LIPI Siti Zuhro dalam diskusi, di Senayan, Jakarta, Kamis.
Diskusi dan peluncuran buku "Kicauan Senayan" menghadirkan nara sumber anggota DPR Maruara Sirait, pakar komunikasi Prof Tjipta Lesmana dan peneliti LIPI Siti Zuhro.
Menurut Siti Zuhro, buku "Kicauan Senayan" merupakan kumpulan artikel hasil diskusi di Parlemen menyangkut dua fungsi penting DPR, yakni pengawasan dan legislasi.
Media, tambah Siti Zuhro, merupakan salah satu pilar demokrasi. Namun, tambahnya, media juga harus mengambil sikap berada pada posisi kepentingan bangsa dan negara.
Sementara menanggapi soal kualitas anggota dewan, Siti mengatakan hal tersebut terkait dengan pola rekrutmen calon anggota dewan.
"Satu masalah yang penting digarisbawahi dan pernah didiskusikan juga di Pressroom DPR adalah soal buruknya sistem rekruitmen caleg (dan elit politik)," katanya.
Lebih lanjut Siti Zuhro mengatakan bahwa masalah sebenarnya bukan karena latarbelakangnya apakah artis atau profesi lainnya, melainkan tereformasi atau tidaknya parpol yang ditunjukkan melalui sistem rekruitmen kader sehingga kaderisasi yang dilakukan partai bisa menjadikannya partai kader.
"Masalahnya adalah bagaimana meningkatkan peran DPR dan sekaligus kemampuan atau kualitas anggota DPR ke depan. Karena itu, DPR tak akan berkualitas kalau parpolnya juga tak berkualitas," kata Siti.
Untuk itu penting bagi parpol secara rutin memberikan pencerahan mengenai persoalan-persoalan yang menyangkut bidang kerjanya dengan mengundang pakar dan praktisi.
Siti mencontohkan, seperti perusahaan-perusahaan besar yang melakukan pelatihan rutin ke pegawainya untuk meningkatkan kualitas dan memajukan perusahaannya.
Siti menjelaskan bahwa diskusi yang berlangsung di ruang wartawan DPR RI membahas aneka topik yang aktual saat itu, seperti masalah BBM dan bawang, sebagai respon DPR atas persoalan rakyat. Isu legislasi, misalnya, menyoroti masalah penyusunan dan alotnya pembuatan UU.
"Banyaknya tarik-menarik kepentingan hingga memakan waktu yang panjang. Ini pada akhirnya terkait langsung dengan kualitas dan kinerja anggota Dewan," kata Siti Zuhro.
Diskusi dan peluncuran buku "Kicauan Senayan" menghadirkan nara sumber anggota DPR Maruara Sirait, pakar komunikasi Prof Tjipta Lesmana dan peneliti LIPI Siti Zuhro.
Menurut Siti Zuhro, buku "Kicauan Senayan" merupakan kumpulan artikel hasil diskusi di Parlemen menyangkut dua fungsi penting DPR, yakni pengawasan dan legislasi.
Media, tambah Siti Zuhro, merupakan salah satu pilar demokrasi. Namun, tambahnya, media juga harus mengambil sikap berada pada posisi kepentingan bangsa dan negara.
Sementara menanggapi soal kualitas anggota dewan, Siti mengatakan hal tersebut terkait dengan pola rekrutmen calon anggota dewan.
"Satu masalah yang penting digarisbawahi dan pernah didiskusikan juga di Pressroom DPR adalah soal buruknya sistem rekruitmen caleg (dan elit politik)," katanya.
Lebih lanjut Siti Zuhro mengatakan bahwa masalah sebenarnya bukan karena latarbelakangnya apakah artis atau profesi lainnya, melainkan tereformasi atau tidaknya parpol yang ditunjukkan melalui sistem rekruitmen kader sehingga kaderisasi yang dilakukan partai bisa menjadikannya partai kader.
"Masalahnya adalah bagaimana meningkatkan peran DPR dan sekaligus kemampuan atau kualitas anggota DPR ke depan. Karena itu, DPR tak akan berkualitas kalau parpolnya juga tak berkualitas," kata Siti.
Untuk itu penting bagi parpol secara rutin memberikan pencerahan mengenai persoalan-persoalan yang menyangkut bidang kerjanya dengan mengundang pakar dan praktisi.
Siti mencontohkan, seperti perusahaan-perusahaan besar yang melakukan pelatihan rutin ke pegawainya untuk meningkatkan kualitas dan memajukan perusahaannya.
Siti menjelaskan bahwa diskusi yang berlangsung di ruang wartawan DPR RI membahas aneka topik yang aktual saat itu, seperti masalah BBM dan bawang, sebagai respon DPR atas persoalan rakyat. Isu legislasi, misalnya, menyoroti masalah penyusunan dan alotnya pembuatan UU.
"Banyaknya tarik-menarik kepentingan hingga memakan waktu yang panjang. Ini pada akhirnya terkait langsung dengan kualitas dan kinerja anggota Dewan," kata Siti Zuhro.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Siswi SMKN 3 Semarang yang hilang saat mendaki Gunung Slamet sudah ditemukan
09 October 2024 5:30 WIB
Pemprov Jateng: Penyesuaian HET LPG 3Kg sudah pertimbangkan perkembangan ekonomi
30 September 2024 9:11 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017