Nobel Kimia untuk Penembus Batas Kehidupan Tingkat Molekul
Kamis, 9 Oktober 2014 11:43 WIB
Eric Betzig dan William Moerner dari Amerika serta Stefan Hell dari Jerman memenangi hadiah Nobel karena membawa mikroskop ke level baru dengan menggunakan fluoresens, membuatnya memungkinkan untuk mempelajari pembentukan sinaps-sinaps di antara sel-sel otak dalam waktu seketika.
"Atas pencapaian mereka mikroskop optik sekarang bisa setara dengan dunia-nano," kata Royal Swedish Academy of Sciences pada pengumuman pemberian hadiah delapan crown Swedia atau sekira 1,1 juta dolar AS.
Tahun 1873, para ilmuwan mengira ada batasan terhadap apa yang bisa dilihat ketika Ernst Abbe menetapkan bahwa resolusi mikroskop optik tidak melebihi 0,2 mikrometer, atau 500 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia.
Namun ketiga penerima Nobel itu menembus batas tersebut dengan memindai molekul-molekul berfluoresens untuk membuat gambar yang lebih detail, yang mengarah ke penciptaan "nanoscopy", yang sekarang dikenal luas dalam mekanisme molekuler internal sel.
Mikroskop skala nano sekarang bisa mengikuti individual protein untuk lebih memahami penyakit-penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson atau melacak perkembangan telur-telur yang dibuahi ketika mereka terbagi dan menjadi embrio.
"Ini sangat, sangat penting untuk memahami bagaimana sel bekerja dan memahami apa yang salah jika sel-sel terserang penyakit," kata Hell dalam konferensi lewat telepon setelah menerima penghargaan.
Hell, direktur Max Planck Institute for Biophysical Chemistry di Jerman, mengatakan dia "sangat terkejut" mendapat hadiah itu sementara Betzig mengaku tercengang mendengar berita itu.
"Saya berjalan linglung pada jam terakhir, pada hari yang indah di Munich, takut hidup saya telah berubah," katanya kepada kantor berita Reuters lewat telepon dari Munich, tempat dia dijadwalkan memberikan kuliah pada Rabu.
Betzig bekerja di Howard Hughes Medical Institute di Ashburn, Amerika Serikat, sementara Moerner adalah profesor di Stanford University.
"Atas pencapaian mereka mikroskop optik sekarang bisa setara dengan dunia-nano," kata Royal Swedish Academy of Sciences pada pengumuman pemberian hadiah delapan crown Swedia atau sekira 1,1 juta dolar AS.
Tahun 1873, para ilmuwan mengira ada batasan terhadap apa yang bisa dilihat ketika Ernst Abbe menetapkan bahwa resolusi mikroskop optik tidak melebihi 0,2 mikrometer, atau 500 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia.
Namun ketiga penerima Nobel itu menembus batas tersebut dengan memindai molekul-molekul berfluoresens untuk membuat gambar yang lebih detail, yang mengarah ke penciptaan "nanoscopy", yang sekarang dikenal luas dalam mekanisme molekuler internal sel.
Mikroskop skala nano sekarang bisa mengikuti individual protein untuk lebih memahami penyakit-penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson atau melacak perkembangan telur-telur yang dibuahi ketika mereka terbagi dan menjadi embrio.
"Ini sangat, sangat penting untuk memahami bagaimana sel bekerja dan memahami apa yang salah jika sel-sel terserang penyakit," kata Hell dalam konferensi lewat telepon setelah menerima penghargaan.
Hell, direktur Max Planck Institute for Biophysical Chemistry di Jerman, mengatakan dia "sangat terkejut" mendapat hadiah itu sementara Betzig mengaku tercengang mendengar berita itu.
"Saya berjalan linglung pada jam terakhir, pada hari yang indah di Munich, takut hidup saya telah berubah," katanya kepada kantor berita Reuters lewat telepon dari Munich, tempat dia dijadwalkan memberikan kuliah pada Rabu.
Betzig bekerja di Howard Hughes Medical Institute di Ashburn, Amerika Serikat, sementara Moerner adalah profesor di Stanford University.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Guru Besar Teknik Kimia UMS soroti lemahnya pengawasan impor pada radiasi Cikande
07 November 2025 13:52 WIB
BJB-Bank nasional dukung proyek industri kimia senilai Rp600 miliar di Banten
27 September 2025 6:40 WIB
Bio Farma Group melalui Kimia Farma dukung pemerintah wujudkan Kopdes Merah Putih
21 July 2025 19:52 WIB
Temu Alumni Teknik Kimia UMS, awal pembentukan wadah resmi dan program beasiswa
12 July 2025 20:01 WIB
Dukung "green industry", Annual Meeting 2024 BKKPII digelar di Muladi Dome Undip
07 September 2024 7:42 WIB, 2024
Terpopuler - Sains dan Rekayasa
Lihat Juga
Mahasiswa SV Undip olah limbah jelantah dengan ekstrak kemangi jadi biocleaner
11 November 2025 8:32 WIB
Tahun depan Pemkot Semarang siapkan bus listrik koridor Mangkang - Penggaron
06 November 2025 21:32 WIB
Dosen UIN Walisongo paparkan metode melihat hilal yang lebih efisien dan tepat sasaran
30 October 2025 12:03 WIB
Wali Kota Tegal Paparkan Inovasi Rusunawa Rendah Karbon di Forum APEKSI 2025 Surabaya
29 October 2025 8:30 WIB
Cabdin Dinas ESDM Jateng tingkatkan kadar metana biogas di Blora gunakan alat lokal
24 October 2025 15:21 WIB