"Melangsungkan pemilu bukan hal yang mudah, cukup melelahkan, kompleks bahkan emosional. Saya pikir seperti pemilu lain di seluruh dunia (kondisinya-red)," kata Presiden saat membuka Bali Democracy Forum VII di Nusa Dua Bali, Jumat.

Ia mengatakan tidak ada satu pihak pun yang menyatakan demokrasi bisa berlangsung dengan mudah namun saat Presiden baru nanti dilantik, beberapa hari dari sekarang, Indonesia akan membuktikan, baik kepada masyarakatnya sendiri maupun kepada masyarakat dunia bahwa transfer kekuasaan bisa berlangsung dengan aman dan konstitusional.

"Anggota parlemen dan senat telah menjalankan tugas mereka, sejak 1 Oktober. Dan pada 20 Oktober, presiden yang baru, Presiden terpilih Joko Widodo akan diambil sumpahnya," tegas Presiden.

Kepala Negara dalam kesempatan itu menjelaskan Indonesia baru saja melangsungkan perhelatan politik nasional dengan melibatkan 135 juta orang dalam sebuah pemilihan umum dan juga pemilihan presiden. Hal itu, menurut Yudhoyono, merupakan salah satu perkembangan demokrasi Indonesia yang terus berlangsung hingga saat ini sebagai upaya pematang demokrasi itu sendiri.

Presiden Yudhoyono juga mengucapkan selamat atas keberhasilan pemilu di sejumlah negara antara lain Aljazair, Brasil, Fiji, Irak, Lebanon, India, Iran, Libia, Maladewa, Selandia Baru, Afrika Selatan, Turki.