Pertemuan Jokowi-Prabowo Turunkan Suhu Politik
Sabtu, 18 Oktober 2014 18:26 WIB
Sumber foto: antarafoto.com. Inset: Prof. Wiwieq (Dok.). (Ilustrasi: ANTARA Jateng/Kliwon)
"Pertemuan kedua tokoh tersebut telah mampu menyejukkan, menuduhkan suhu politik yang tidak reda selepas Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, 9 Juli 2014," kata Prof. Wiwieq--sapaan akrab Prof. R. Siti Zuhro, M.A., Ph.D.--menjawab pertanyaan Antara di Semarang, Sabtu.
Sebelumnya, Jokowi (calon presiden terpilih) bertemu dengan Prabowo (calon presiden) di kediaman Sumitro Djojohadikusumo, Jalan Kertanegara Nomor 4 Jakarta Selatan, Jumat (17/10).
Pertemuan itu, kata Prof. Wiwieq yang juga peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), juga telah meredakan ketegangan politik antara Koalisi Merah Putih yang mendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo-Hatta Rajasa dan Koalisi Indonesia Hebat yang mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Secara luas juga memberikan relief kapada komunitas, organisasi kemasyarakatan (ormas), media, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan profesional," kata alumnus Curtin University, Perth, Australia, itu.
Silaturahmi politik Jokowi-Prabowo, kata Prof. Wiwieq, patut diapresiasi agar ke depan bisa menjadi teladan positif bagi para politikus yang berlaga, baik pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI maupun pemilihan kepala daerah (pilkada), untuk tidak melanggengkan rivalitasnya pascapemilu.
"Melalui partai politik, kita bisa mintakan agar institusi partai tidak hanya mencetak politikus saja, tetapi juga negarawan untuk mengurus negara," kata Prof. Wiwieq.
"Artinya," lanjut Prof. Wiwieq, "perlu ada tradisi baru suksesi kepemimpinan nasional diikuti oleh nilai-nilai positif perilaku para elite yang mencerminkan kematangan dan keteladanan dalam berpolitik."
"Hal itu diharapkan agar ada pembelajaran bagi rakyat dan supaya rakyat mendapatkan manfaat dari pemilu," kata dosen tetap pada Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Riau itu.
Sebelumnya, Jokowi (calon presiden terpilih) bertemu dengan Prabowo (calon presiden) di kediaman Sumitro Djojohadikusumo, Jalan Kertanegara Nomor 4 Jakarta Selatan, Jumat (17/10).
Pertemuan itu, kata Prof. Wiwieq yang juga peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), juga telah meredakan ketegangan politik antara Koalisi Merah Putih yang mendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo-Hatta Rajasa dan Koalisi Indonesia Hebat yang mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Secara luas juga memberikan relief kapada komunitas, organisasi kemasyarakatan (ormas), media, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan profesional," kata alumnus Curtin University, Perth, Australia, itu.
Silaturahmi politik Jokowi-Prabowo, kata Prof. Wiwieq, patut diapresiasi agar ke depan bisa menjadi teladan positif bagi para politikus yang berlaga, baik pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI maupun pemilihan kepala daerah (pilkada), untuk tidak melanggengkan rivalitasnya pascapemilu.
"Melalui partai politik, kita bisa mintakan agar institusi partai tidak hanya mencetak politikus saja, tetapi juga negarawan untuk mengurus negara," kata Prof. Wiwieq.
"Artinya," lanjut Prof. Wiwieq, "perlu ada tradisi baru suksesi kepemimpinan nasional diikuti oleh nilai-nilai positif perilaku para elite yang mencerminkan kematangan dan keteladanan dalam berpolitik."
"Hal itu diharapkan agar ada pembelajaran bagi rakyat dan supaya rakyat mendapatkan manfaat dari pemilu," kata dosen tetap pada Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Riau itu.
Pewarta : Kliwon
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Basarah: Pertemuan Jokowi-Prabowo Subianto akan Mencairkan Ketegangan Politik
30 January 2015 5:26 WIB, 2015
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017