Developer yang Ingin Menjual Aplikasi di Everstore Harus Bebas dari Malwere
Rabu, 29 Oktober 2014 11:50 WIB
Janto Djojo, Chief Marketing officer Evercoss Mobile (kiri) dan Bao Jianlei, MAnaging Director of Baidu Indonesia (kanan) merilis toko aplikasi Everstore, Selasa, (28/10), di Jakarta. (ANTARA News/Okta Antikasari)
Namun menurut Chief Marketing Officer Evercoss Mobile Janto Djojo, elemen paling penting untuk para pengembang Indonesia yang menjual aplikasinya di Everstore, yakni aplikasi bebas malware dan bermanfaat.
"Paling penting bagi para developer yang ingin menjual aplikasinya di Everstore harus bebas dari malware," kata Janto Djojo, Selasa, (28/10). "Kami tidak ingin nanti pelanggan men-download dan hanya keluar kata 'Hello'."
"Selain itu, harus fun dan bermanfaat," katanya lagi.
Everstore adalah aplikasi online yang diperuntukan bagi para pengguna smarthphone Evercoss.
Di Everstore dilengkapi dengan 500.000 aplikasi di dalamnya.
"Dalam Everstore ini bisa menunjukkan aplikasi yang sudah di-download atau belum, dan juga yang masih disimpan," ujar Janto Djojo lagi. "Yang masih disimpan itu maksudnya kalau sedang tidak terhubung dengan koneksi Internet, tetapi jika ada aplikasi baru bisa disimpan lebih dulu."
Menurut Onno Purba, para developer Indonesia kreatif.
"Para developer Indonesia kreatif, tetapi tidak ada saluran untuk menyalurkan duit ke para developer," katanya. "Kalo pake Android yang lama, mekanisme lama, kita memakai payment gateway yang tidak ada di Indonesia. Terpaksa para developer membuat perusahaannya di luar negeri."
"Paling penting bagi para developer yang ingin menjual aplikasinya di Everstore harus bebas dari malware," kata Janto Djojo, Selasa, (28/10). "Kami tidak ingin nanti pelanggan men-download dan hanya keluar kata 'Hello'."
"Selain itu, harus fun dan bermanfaat," katanya lagi.
Everstore adalah aplikasi online yang diperuntukan bagi para pengguna smarthphone Evercoss.
Di Everstore dilengkapi dengan 500.000 aplikasi di dalamnya.
"Dalam Everstore ini bisa menunjukkan aplikasi yang sudah di-download atau belum, dan juga yang masih disimpan," ujar Janto Djojo lagi. "Yang masih disimpan itu maksudnya kalau sedang tidak terhubung dengan koneksi Internet, tetapi jika ada aplikasi baru bisa disimpan lebih dulu."
Menurut Onno Purba, para developer Indonesia kreatif.
"Para developer Indonesia kreatif, tetapi tidak ada saluran untuk menyalurkan duit ke para developer," katanya. "Kalo pake Android yang lama, mekanisme lama, kita memakai payment gateway yang tidak ada di Indonesia. Terpaksa para developer membuat perusahaannya di luar negeri."
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SuperApp BYOND by BSI Resmi Diluncurkan! Hadirkan Layanan Komprehensif yang Semakin Nyaman & Aman Diakses
11 November 2024 20:03 WIB