Tiga Pesawat Tempur Terbaru Disiapkan Sebagai Pengganti F-5E/F Tiger II
JAS 39E Gripen dalam satu penerbangan. Semua sistem peluru kendali dan bom konvensional pun bom cerdas standar NATO bisa dioperasikan dari pilot-pilotnya. Dia memiliki komonalitas dan kompatibilitas tinggi di antara unit operasional dengan markas bes
Dia baru mendarat di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, setelah menghadiri Pertemuan Internasional Para Panglima Angkatan Bersenjata Internasional, di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Di antara ketiga calon pesawat tempur terbaru TNI AU itu, dua di antaranya hadir di Indo Defence 2014, yaitu Sukhoi Su-35 Flanker di gerai besar Rusia dan JAS-39 Gripen di gerai besar Swedia, di bawah bendera perusahaan pabrikannya, SAAB.
JAS-39 Gripen bahkan menghadirkan instrumen demonstatornya, yang mirip dengan simulator namun tidak bisa memberi sensasi sejati saat pilot menerbangkan pesawat terbang itu.
Satu partisipan yang mencoba menarik perhatian pengunjung dan peletak kebijakan pertahanan nasional, yang hadir pada Indo Defence 2014 itu, adalah Eurofighter Typhoon. Typhoon dipakai tujuh negara, yaitu empat negara konsorsium pembuat (Inggris, Italia, Jerman, dan Spanyol), plus Oman, Arab Saudi, dan Austria).
Serupa dengan JAS-39 Gripen, Eurofighter juga memberi kesempatan kepada publik pengunjung untuk mencoba instrumen demonstratornya di gerai mereka.
F-5E/F Tiger II merupakan pesawat terbang generasi dasawarsa '80-an (generasi 3), yang telah memperkuat Skuadron Udara 14 TNI AU selama lebih dari 30 tahun. Sejumlah upaya untuk meningkatkan performansinya sebetulnya telah dilakukan TNI AU, di antaranya menerapkan Program MACAN pada awal 2000-an, hasil kerja sama dengan SABCA Belgia.
Di ASEAN, tercatat Angkatan Udara Kerajaan Thailand yang juga mengoperasikan F-5E/F Tiger II. Namun mereka akhirnya juga beralih kepada JAS-39 Gripen dari SAAB, yang menawarkan program tranfer teknologi penuh, dan pembuatan bagian-bagian pesawat terbang itu kepada Thailand.
JAS-39 Gripen dioperasikan di tujuh negara juga, yaitu Swedia, Brazil, Republik Czech, Hungaria, Afrika Selatan, dan Inggris, yang nota bene juga mengoperasikan Eurofighter Typhoon.
Sedangkan Sukhoi Su-27/30 Flanker, Malaysia juga mengoperasikan pesawat tempur ini sebagaimana juga dengan MiG-29 Fulcrum, buatan Rusia.
Indonesia menjadi negara pertama ASEAN yang mengoperasikan Sukhoi Su-27/30MKI, yang memerlukan biaya sekitar Rp400 juta perjam terbang per unit pesawat tempur itu.
Sistem persenjataan pokok mereka juga telah lengkap sejak beberapa tahun lalu, di antaranya peluru kendali udara-ke-udara (jarak dekat) Vympel R-73 Archer dan Vympel R-27 Alamo untuk jarak menengah-jauh.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Malaysia wajibkan refund untuk maskapai yang suka delay, bagaimana Indonesia?
29 August 2024 15:27 WIB
Spesifikasi helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi, berusia 30 tahun
21 May 2024 10:32 WIB
Seorang haji Debarkasi Solo meninggal di pesawat saat perjalanan pulang
18 July 2023 10:40 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017