Ikatan Ulama dan Da'i se-Asean Resmi Dibentuk
Sabtu, 29 November 2014 15:13 WIB
Ilustrasi -- Ulama memberikan ceramah agama kepada jamaah. (ANTARA FOTO/Zainuddin MN)
"Kami harapkan pembentukan lembaga ini dapat memberikan kontribusi penyelesaian permasalahan yang ada di Asean," kata inisiator pembentukan Ikatan Ulama dan Dai se-Asean, H Muh. Zaitun Rasmin, ketika memberikan keterangan kepada pers di Depok, Sabtu.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan ulama dan dai dari Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Timor Leste. Selain itu hadir juga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Zaitun mengatakan pihaknya juga akan memperhatikan permasalahan-permasalahan kemaslahatan Asean secara umum dan juga yang lebih spesifik kepada kaum minoritas di Asean.
"Kami mendorong berbagai pihak di masing-masing negara tetap bersatu dalam satu negara. Indonesia pernah mengalami pahitnya kehilangan Timor-timur," ujarnya.
Untuk itu, ikatan ulama dan da'i akan melakukan kunjungan-kunjungan ke negara-negara Asean untuk mengetahui berbagai masalah dan mencarikan solusinya.
"Kami tak ingin melibatkan diri dalam konflik, tapi ingin menyelesaikan masalah secara Islami," tegasnya. (Simak pula: Ulama adalah pengawal akhlak bangsa)
Ia berharap dengan jumlah umat Muslim yang besar di Asia Tenggara, tentunya suara umat akan didengar oleh para pengambil kebijakan di negara-negara Asean untuk menyelesaikan permasalahan secara Islami.
"Kami akan memperkuat ormas Islam yang sudah ada terlebih dahulu dan juga memperkuat apa yang telah dirintis oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). Makin banyak perjuangan kebenaran maka akan lebih baik," katanya.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan ulama dan dai dari Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Timor Leste. Selain itu hadir juga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Zaitun mengatakan pihaknya juga akan memperhatikan permasalahan-permasalahan kemaslahatan Asean secara umum dan juga yang lebih spesifik kepada kaum minoritas di Asean.
"Kami mendorong berbagai pihak di masing-masing negara tetap bersatu dalam satu negara. Indonesia pernah mengalami pahitnya kehilangan Timor-timur," ujarnya.
Untuk itu, ikatan ulama dan da'i akan melakukan kunjungan-kunjungan ke negara-negara Asean untuk mengetahui berbagai masalah dan mencarikan solusinya.
"Kami tak ingin melibatkan diri dalam konflik, tapi ingin menyelesaikan masalah secara Islami," tegasnya. (Simak pula: Ulama adalah pengawal akhlak bangsa)
Ia berharap dengan jumlah umat Muslim yang besar di Asia Tenggara, tentunya suara umat akan didengar oleh para pengambil kebijakan di negara-negara Asean untuk menyelesaikan permasalahan secara Islami.
"Kami akan memperkuat ormas Islam yang sudah ada terlebih dahulu dan juga memperkuat apa yang telah dirintis oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). Makin banyak perjuangan kebenaran maka akan lebih baik," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017