"Airlngga mundur karena melihat kenyataan di lapangan. Awalnya akan terjadi pertarungan keras, tapi tidak terjadi dan aman saja. Demokrasi sudah dilakukan, dalam proses boleh berbeda pendapat, kalau sudah diambil keputusan, harus dijalankan.

Sampai sejauh ini akan ada aklamasi dan Munas berjalan baik," kata Ketua Pelaksana Munas IX Golkar, Ahmadi Noor Supit di arena Munas Golkar, Hotel Westin, Nusa Dua Bali.

Pengunduran diri Airlangga imbuhnya, karena dinilai tak mampu jalankan strategis dalam berpolitik.

"Seorang calon ketua umum harus memiliki dan bisa mengatur strategi. Dalam politik harus bisa merekayasa untuk menang. Kalau tidak bisa merekayasa, itu bodoh," kata Supit. Meski demikian, ia menyarankan kepada ARB untuk mengakomodir Airlangga dalam kepengurusan partai.

"Saya himbau ketum agar mengakomodir Airlangga karena dia terima kenyataan meskipun mundur, Dia mengakui Munas sah secara konstitusi," kata Ketua Badan Anggaran DPR RI itu.

Terkait pelaksanaan Munas ini, ia mengaku sukses.

"Saya lihat sudah ada rambu-rambu dan aturan main dalam pelaksanaan Munas. Mulai dari rapat DPP, Rapimnas hingga Munas dan itu disepakati oleh mayoritas yang ada. Munas ini sudah sesuai dengan role of game," kata Supit.