Kowani Tegaskan Persoalan Perempuan Kian Rumit
Selasa, 9 Desember 2014 17:20 WIB
"Kowani terus berjuang dan berupaya memperjuangan berbagai masalah yang menyangkut perempuan yang semakin hari semakin kompleks. Terutama masalah kesetaraan gender, persamaan hak di ruang publik dan perlindungan yang maksimal bagi kaum perempuan.," ujar Giwo di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan persoalan yang dihadapi kaum perempuan Indonesia semakin hari semakin kompleks. Mulai dari kasus kejahatan seksual yang cenderung meningkat, KDRT, perdagangan manusia, tingkat kesehatan perempuan, belum maksimalnya pemberdayaan ekonomi perempuan, masih rendahnya rata-rata pendidikan perempuan dan sebagainya.
"Jika kita mau jujur, harus kita akui bahwa sampai saat ini tujuan pendirian Kowani belum tercapai," kata dia.
Disisi lain, peran perempuan dalam politik juga masih rendah. Angka keterwakilan perempuan dalam parlemen meski menunjukkan peningkatan, tetapi capaiannya belum sesuai harapan. Sehingga suara mereka dalam parlemen belum mampu memberikan sumbangan cukup signifikan bagi perjuangan kaum perempuan.
"Bahkan dalam konteks organisasi, sinergi antar organisasi perempuan yang ada masih perlu ditingkatkan terus agar perjuangan kaum perempuan lebih mudah dilakukan."
Menurut Giwo, ke depan kinerja Kowani harus lebih ditingkatkan agar mampu melakukan upaya sistemik untuk ikut menyelesaikan masalah bangsa ini. Tak sekedar melakukan crash program tetapi juga harus melakukan langkah-langkah advokasi kepada eksekutif, legislatif dan yudikatif sehingga Kowani mampu mendorong perubahan kebijakan pemerintah.
"Sebab jika Kowani bertahan dalam kondisi seperti sekarang ini sesungguhnya kita telah melukai hati para pendiri Kowani," jelas Giwo.
Dia akan terus berupaya agar Kowani mampu mengayomi semua elemen organisasi perempuan, meningkatkan profesionalisme, membangkitkan kemandirian, bermartabat, berdaya saing, mampu mengembalikan kejayaan kearifan lokal sehingga menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu membawa kita sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Dia menjelaskan persoalan yang dihadapi kaum perempuan Indonesia semakin hari semakin kompleks. Mulai dari kasus kejahatan seksual yang cenderung meningkat, KDRT, perdagangan manusia, tingkat kesehatan perempuan, belum maksimalnya pemberdayaan ekonomi perempuan, masih rendahnya rata-rata pendidikan perempuan dan sebagainya.
"Jika kita mau jujur, harus kita akui bahwa sampai saat ini tujuan pendirian Kowani belum tercapai," kata dia.
Disisi lain, peran perempuan dalam politik juga masih rendah. Angka keterwakilan perempuan dalam parlemen meski menunjukkan peningkatan, tetapi capaiannya belum sesuai harapan. Sehingga suara mereka dalam parlemen belum mampu memberikan sumbangan cukup signifikan bagi perjuangan kaum perempuan.
"Bahkan dalam konteks organisasi, sinergi antar organisasi perempuan yang ada masih perlu ditingkatkan terus agar perjuangan kaum perempuan lebih mudah dilakukan."
Menurut Giwo, ke depan kinerja Kowani harus lebih ditingkatkan agar mampu melakukan upaya sistemik untuk ikut menyelesaikan masalah bangsa ini. Tak sekedar melakukan crash program tetapi juga harus melakukan langkah-langkah advokasi kepada eksekutif, legislatif dan yudikatif sehingga Kowani mampu mendorong perubahan kebijakan pemerintah.
"Sebab jika Kowani bertahan dalam kondisi seperti sekarang ini sesungguhnya kita telah melukai hati para pendiri Kowani," jelas Giwo.
Dia akan terus berupaya agar Kowani mampu mengayomi semua elemen organisasi perempuan, meningkatkan profesionalisme, membangkitkan kemandirian, bermartabat, berdaya saing, mampu mengembalikan kejayaan kearifan lokal sehingga menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu membawa kita sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
HLN ke-79, Dirut PLN tegaskan komitmen sebagai fondasi pembangunan nasional
29 October 2024 19:44 WIB
BPJAMSOSTEK Purwokerto tegaskan petugas badan ad hoc pilkada wajib dilindungi
28 September 2024 16:26 WIB
KPK tegaskan tidak ada kewajiban Kaesang melaporkan penerimaan gratifikasi
05 September 2024 17:00 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017