Tersangka Pembom Maraton Boston Diajukan ke Pengadilan
Selasa, 16 Desember 2014 6:59 WIB
Tamerlan Tsarnaev (kiri), 26 tergambar dalam gambar 2010 di Lowell, Massachusetts, dan adiknya Dzhokhar Tsarnaev, 19, dalam foto handout FBI. Keduanya menjadi tersangka pemboman Boston Marathon pada Senin (15/4). Tamerlan Tsarnaev ditembak mati oleh
Tsarnaev, 21, dituduh membunuh tiga orang dan melukai lebih dari 260 dengan dua bom pressure cooker buatan sendiri yang diletakkan di garis finish yang ramai saat perlombaan maraton pada 15 April 2013, lapor Reuters.
Tiga hari kemudian Tsarnaev dan kakaknya, Tamerlan, berusaha melarikan diri dari kota, dan jaksa federal menyatakan bahwa mereka menembak dan membunuh seorang perwira polisi universitas.
Tamerlan, 26, meninggal kemudian pada malam setelah baku tembak dengan polisi dan Dzhokhar ditangkap pada 19 April 2013, ketika petugas menemukan dia bersembunyi di perahu kering yang berlabuh di Watertown, Massachusetts.
Dia menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah dalam serangan terbesar dengan korban massal di AS sejak serangan 11 September 2001.
Tsarnaev belum terlihat di depan umum sejak Juli 2013, ketika ia muncul di Pengadilan Distrik AS di Boston untuk mengaku tidak bersalah terhadap 30 jenis kejahatan yang terkait dengan serangan itu.
Pada saat itu, lengan kirinya di gips dan wajahnya bengkak, tanda-tanda dia menderita luka selama di penahanannya.
Sementara Tsarnaev belum menghadiri konferensi mengenai statusnya sejak hari itu, yang merupakan prosedur standar bagi terdakwa untuk menghadiri konferensi praperadilan akhir, kata satu pengacaranya, Miriam Conrad.
Tiga orang tewas dalam serangan bom itu adalah manajer restoran Krystle Campbell, 29 tahun, mahasiswa pascasarjana Lingzi Lu, 23, dan Martin Richard, delapan tahun.
Polisi MIT Sean Collier, 27, tewas tiga hari kemudian.
Pemilihan juri dalam pengadilan Tsarnaev akan dimulai 5 Januari.
Sidang itu sendiri diharapkan akan berlangsung dua sampai tiga bulan.
Tiga hari kemudian Tsarnaev dan kakaknya, Tamerlan, berusaha melarikan diri dari kota, dan jaksa federal menyatakan bahwa mereka menembak dan membunuh seorang perwira polisi universitas.
Tamerlan, 26, meninggal kemudian pada malam setelah baku tembak dengan polisi dan Dzhokhar ditangkap pada 19 April 2013, ketika petugas menemukan dia bersembunyi di perahu kering yang berlabuh di Watertown, Massachusetts.
Dia menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah dalam serangan terbesar dengan korban massal di AS sejak serangan 11 September 2001.
Tsarnaev belum terlihat di depan umum sejak Juli 2013, ketika ia muncul di Pengadilan Distrik AS di Boston untuk mengaku tidak bersalah terhadap 30 jenis kejahatan yang terkait dengan serangan itu.
Pada saat itu, lengan kirinya di gips dan wajahnya bengkak, tanda-tanda dia menderita luka selama di penahanannya.
Sementara Tsarnaev belum menghadiri konferensi mengenai statusnya sejak hari itu, yang merupakan prosedur standar bagi terdakwa untuk menghadiri konferensi praperadilan akhir, kata satu pengacaranya, Miriam Conrad.
Tiga orang tewas dalam serangan bom itu adalah manajer restoran Krystle Campbell, 29 tahun, mahasiswa pascasarjana Lingzi Lu, 23, dan Martin Richard, delapan tahun.
Polisi MIT Sean Collier, 27, tewas tiga hari kemudian.
Pemilihan juri dalam pengadilan Tsarnaev akan dimulai 5 Januari.
Sidang itu sendiri diharapkan akan berlangsung dua sampai tiga bulan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Turki Tuduh Gerilyawan Kurdi sebagai Pembom Akibatkan 13 Orang Tewas
18 December 2016 9:26 WIB, 2016
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017