Kepala Polresta Pekalongan, AKBP Lutfhie Sulistiawan di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa polisi akan memeriksa para jemaat dua jam sebelum dimulai proses ibadah dengan menggunakan alat detektor dan kaca pembesar.

"Para jemaat akan kami periksa secara teliti sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan hal yang tidak diinginkan bersama. Yang jelas kewaspadaan akan kami tingkatkan saat perayaan Natal," katanya.

Ia mengatakan polresta sudah memberikan anjuran pada semua pengurus gereja terkait sistem pengamanan itu sebelum para jemaat merayaan misa Natal.

"Pemeriksaan terhadap para jemaat kami lakukan untuk mengantisipasi aksi teror yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya.

Menurut dia, mulai hari ini (Kamis, red.) melakukan sterilisasi pada 11 gereja yang akan digunakan misa Natal.

"Sterilisasi gereja akan kami lakukan sebanyak dua kali yaitu 23 dan 24 Desember. Kami berharap semuanya akan berjalan lancar dan aman," katanya.

Ia mengatakan strerilisasi sebagai upaya memberikan rasa nyaman dan aman pada umat kristiani yang akan merayakan misa Natal.

"Pada pengamanan ini, kami akan mengerahkan 382 personel, termasuk dibantu tim penjinak bom berasal dari Brimob dan personel TNI," katanya.