Ketua Golkar Restui Kadernya Maju Konferda PDIP
Kamis, 8 Januari 2015 22:52 WIB
Syahrul Yasin Limpo (Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)
"Jangan benturkan saya dengan Pak Agus. Saya tidak punya hak untuk menghalangi beliau untuk menjadi Ketua PDIP Sulsel. Malahan saya mempersilahkan beliau," tegasnya di Makassar, Kamis.
Syahrul mengatakan, wacana akan dipilihnya Agus Arifin Numang pada Konferda PDIP Sulsel sebagai salah satu kandidat ketua dari bukan kader diakuinya sangat menyita perhatian dari sejumlah masyarakat.
Oleh karena itu, dia tidak ingin jika dirinya disebut menghalangi langkah Agus Arifin Numang untuk maju di Konferda PDIP Sulsel. Sebaliknya, Syahrul mempersilahkan dan memberikan restunya itu.
"Saya dengan Pak Agus itu sudah berkiprah lama di Golkar dan beliau punya integritas dan dekat dengan sejumlah petinggi partai politik. Kalau memang Pak Agus mau, maka saya persilahkan," jelasnya.
Syahrul yang juga Gubernur Sulsel dua periode itu menegaskan jika saat ini bukan lagi masanya dalam menghalang-halangi seseorang untuk berpolitik. Apalagi dirinya dengan Agus sudah tujuh tahun berpasangan dalam membangun Sulsel.
"Tujuh tahun kami langgeng dan sukses. Solidnya pasangan ini memimpin Sulsel yang lebih utama. Jadi itu tadi, jangan benturkan saya dengan Pak Agus. Saya juga tidak mau mencampuri internal PDIP, nanti Pak HZB Pallaguna marah," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PDIP Sulsel Dan Pongtasik mengatakan, dalam politik berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Sama halnya dengan Agus Arifin Numang. Meski tidak diakomodir dari bawah, namun semua tergantung keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Kalau demi keuntungan partai, saya rasa DPP akan mengambil pertimbangan. Kalau beliau mau masuk di partai, kita siap gelar karpet merah," katanya.
Dan mengatakan, posisi Agus sebagai Wakil Gubernur sangat memungkinkan untuk diberikan kesempatan oleh DPP menahkodai PDIP Sulsel. Otoritas penuh DPP disebutnya tidak bisa ditawar ketika sudah memutuskan siapa ketua partai.
"Beliau merupakan tokoh yang bisa saja mendapat pengecualian dari DPP untuk dijadikan ketua. Salah satunya dengan pertimbangan posisinya sebagai Wakil Gubernur dan dinilai bisa membesarkan partai," terangnya.
Syahrul mengatakan, wacana akan dipilihnya Agus Arifin Numang pada Konferda PDIP Sulsel sebagai salah satu kandidat ketua dari bukan kader diakuinya sangat menyita perhatian dari sejumlah masyarakat.
Oleh karena itu, dia tidak ingin jika dirinya disebut menghalangi langkah Agus Arifin Numang untuk maju di Konferda PDIP Sulsel. Sebaliknya, Syahrul mempersilahkan dan memberikan restunya itu.
"Saya dengan Pak Agus itu sudah berkiprah lama di Golkar dan beliau punya integritas dan dekat dengan sejumlah petinggi partai politik. Kalau memang Pak Agus mau, maka saya persilahkan," jelasnya.
Syahrul yang juga Gubernur Sulsel dua periode itu menegaskan jika saat ini bukan lagi masanya dalam menghalang-halangi seseorang untuk berpolitik. Apalagi dirinya dengan Agus sudah tujuh tahun berpasangan dalam membangun Sulsel.
"Tujuh tahun kami langgeng dan sukses. Solidnya pasangan ini memimpin Sulsel yang lebih utama. Jadi itu tadi, jangan benturkan saya dengan Pak Agus. Saya juga tidak mau mencampuri internal PDIP, nanti Pak HZB Pallaguna marah," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PDIP Sulsel Dan Pongtasik mengatakan, dalam politik berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Sama halnya dengan Agus Arifin Numang. Meski tidak diakomodir dari bawah, namun semua tergantung keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Kalau demi keuntungan partai, saya rasa DPP akan mengambil pertimbangan. Kalau beliau mau masuk di partai, kita siap gelar karpet merah," katanya.
Dan mengatakan, posisi Agus sebagai Wakil Gubernur sangat memungkinkan untuk diberikan kesempatan oleh DPP menahkodai PDIP Sulsel. Otoritas penuh DPP disebutnya tidak bisa ditawar ketika sudah memutuskan siapa ketua partai.
"Beliau merupakan tokoh yang bisa saja mendapat pengecualian dari DPP untuk dijadikan ketua. Salah satunya dengan pertimbangan posisinya sebagai Wakil Gubernur dan dinilai bisa membesarkan partai," terangnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017