"Apa yang majalah Prancis lakukan lagi sangat menyinggung perasaan lebih dari 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia, dan untuk semua orang yang mengikuti agama monoteistik," kata Hizbullah dalam satu pernyataan, lapor AFP.

"Ini adalah tindakan yang memberikan kontribusi langsung untuk mendukung terorisme, ekstremisme dan fundamentalis," tambah gerakan Muslim Syiah itu.

Edisi baru majalah satir, yang diterbitkan pada Rabu, menggambarkan kartun Nabi Muhammad pada sampulnya memegang "Je suis Charlie" di bawah judul "Semua dimaafkan".

Ini edisi pertama majalah yang akan diterbitkan sejak orang-orang Islamis bersenjata membunuh 12 orang dalam serangan terhadap kantornya Paris pekan lalu.

Pernyataan Hizbullah datang lima hari setelah kepala Hassan Nasrallah mengatakan pejihat Sunni telah menyebabkan lebih banyak pelanggaran terhadap Muslim daripada buku, kartun atau film.

Kemudian pada Rabu, pendukung utama Hizbullah, Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengatakan Barat "picik" dan "mendukung terorisme" dalam pemberontakan melawan pemerintahannya, musti disalahkan atas serangan pekan lalu.