PKT Imbau Pengunjung KR Bogor Hindari Pohon Rawan Tumbang
Jumat, 16 Januari 2015 10:58 WIB
Pohon Tumbang Makan Korban Pengunjung melintas di samping pohon agatis yang tumbang di Kebun Raya Bogor (KRB), Kota Bogor, Jabar, Minggu (11/1). Pohon tua koleksi KRB dengan diameter sekitar 200 cm tersebut tumbang menimpa pengunjung, menyebabkan emp
"Setiap akan masuk ke kebun raya ada petugas keamanan yang akan memberikan informasi kepada pengunjung untuk menghindari pohon-pohon yang berpotensi rawan tumbang," kata staf Humas PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, Ayi Doni Darusallam, kepada Antara di Bogor, Jumat.
Selain menyiagakan petugas keamanan di seluruh area Kebun Raya Bogor, dipasang spanduk berisi informasi yang mengingatkan para pengunjung untuk tidak berada di daerah yang teridentifikasi rawan tumbang.
"Kami juga melakukan penandaan dengan memberikan tali melingkari kawasan atau zona pohon berpotensi rawan tumbang, disana kami berikan pengumuman agar pengunjung tidak beraktivitas di area tersebut," katanya.
Pascakejadian tumbangnya pohon yang menewaskan sedikitnya enam orang pengunjung di Kebun Raya Bogor, manajemen dan tim peneliti dari LIPI melakukan identifikasi pohon-pohon yang berpotensi tumbang.
Upaya identifikasi dilakukan dalam kurun waktu satu minggu ini. Pohon-pohon yang telah teridentifikasi rawan langsung dilakukan pemangkasan dan penebangan.
"Ada empat pohon yang ditebang, dan ada beberapa yang dipangkas. Penebangan dilakukan melihat kondisi kerawanan pohon, sedangkan yang masih dapat tumbuh kita lakukan pemangkasan saja untuk mengurangi beban pohon tersebut," kata Kepala PKT Kebun Raya Bogor, Didik Widyatmoko.
Didik mengatakan, pohon yang sudah ditandai untuk dipangkas atau ditebang yakni pterocarpus indicus, striplaris americana, pteryhota alata, colapyllum dimocarpus longan, dysoxylum densiplorum, samdoricum koetjape (kecapi), salah satunya jenis aposinaceae, dan samania saman.
Sementara itu, lokasi-lokasi yang sudah ditandai zona berpotensi tumbang yakni, empat pohon di "guest house" Nusa Indah, dua pohon dekat Istana Bogor.
"Langkah-langkah antisipatif yang kita lakukan adalah melalui himbauan, memasang spanduk, zonasi dan menyiagakan petugas keamanan, ada 30 petugas yang siaga selama operasional kebun raya," kata Didik.
"Bukan saat ini saja, kita setiap saat memberikan pemberitahuan ini kepada pengunjung," katanya.
Peristiwa pohon tumbang di Kebun Raya Bogor terjadi Minggu (11/1) sekitar pukul 10.15 WIB. Mereka yang menjadi korban merupakan karyawan PT Asalta Mandiri Agung yang merupakan anggota Ikatan Serikat Buruh Indonesia-Bogor.
Mereka datang ke Kebun Raya Bogor menghadiri acara silaturahmi sekaligus diskusi tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Saat kejadian mereka sedang berkumpul di Jalan Astrid atau tepat berada di bawah pohon Damar Agathis Boerneo yang mengalami patah di bagi tengahnya.
Total korban yang dilarikan ke RS PMI sebanyak 30 orang, mereka terdiri dari enam orang meninggal dunia dan sisanya luka-luka.
Selain menyiagakan petugas keamanan di seluruh area Kebun Raya Bogor, dipasang spanduk berisi informasi yang mengingatkan para pengunjung untuk tidak berada di daerah yang teridentifikasi rawan tumbang.
"Kami juga melakukan penandaan dengan memberikan tali melingkari kawasan atau zona pohon berpotensi rawan tumbang, disana kami berikan pengumuman agar pengunjung tidak beraktivitas di area tersebut," katanya.
Pascakejadian tumbangnya pohon yang menewaskan sedikitnya enam orang pengunjung di Kebun Raya Bogor, manajemen dan tim peneliti dari LIPI melakukan identifikasi pohon-pohon yang berpotensi tumbang.
Upaya identifikasi dilakukan dalam kurun waktu satu minggu ini. Pohon-pohon yang telah teridentifikasi rawan langsung dilakukan pemangkasan dan penebangan.
"Ada empat pohon yang ditebang, dan ada beberapa yang dipangkas. Penebangan dilakukan melihat kondisi kerawanan pohon, sedangkan yang masih dapat tumbuh kita lakukan pemangkasan saja untuk mengurangi beban pohon tersebut," kata Kepala PKT Kebun Raya Bogor, Didik Widyatmoko.
Didik mengatakan, pohon yang sudah ditandai untuk dipangkas atau ditebang yakni pterocarpus indicus, striplaris americana, pteryhota alata, colapyllum dimocarpus longan, dysoxylum densiplorum, samdoricum koetjape (kecapi), salah satunya jenis aposinaceae, dan samania saman.
Sementara itu, lokasi-lokasi yang sudah ditandai zona berpotensi tumbang yakni, empat pohon di "guest house" Nusa Indah, dua pohon dekat Istana Bogor.
"Langkah-langkah antisipatif yang kita lakukan adalah melalui himbauan, memasang spanduk, zonasi dan menyiagakan petugas keamanan, ada 30 petugas yang siaga selama operasional kebun raya," kata Didik.
"Bukan saat ini saja, kita setiap saat memberikan pemberitahuan ini kepada pengunjung," katanya.
Peristiwa pohon tumbang di Kebun Raya Bogor terjadi Minggu (11/1) sekitar pukul 10.15 WIB. Mereka yang menjadi korban merupakan karyawan PT Asalta Mandiri Agung yang merupakan anggota Ikatan Serikat Buruh Indonesia-Bogor.
Mereka datang ke Kebun Raya Bogor menghadiri acara silaturahmi sekaligus diskusi tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Saat kejadian mereka sedang berkumpul di Jalan Astrid atau tepat berada di bawah pohon Damar Agathis Boerneo yang mengalami patah di bagi tengahnya.
Total korban yang dilarikan ke RS PMI sebanyak 30 orang, mereka terdiri dari enam orang meninggal dunia dan sisanya luka-luka.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017