Ribuan Orang Suriah Protes Charlie Hebdo
Sabtu, 17 Januari 2015 11:17 WIB
Tentara Perancis berpatroli di dekat Menara Eiffel sebagai bagian dari rencana keamanan "Vigiprate" level tertinggi setelah tragedi penembakan kantor Charlie Hebdo di Paris, Senin (12/1). (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Pemrotes mengecam karikatur yang menghina tersebut, dan menyerukan dihormatinya agama serta meminta mingguan itu agar tak pernah menghina pemimpin agama mereka, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, yang berpusat di Inggris.
Charlie Hebdo telah menyiarkan karikatur baru yang melukiskan Nabi Muhammad SAW. Perbuatan tersebut telah dikutuk oleh Umat Muslim di seluruh dunia karena menghina Nabi Muhammad SAW.
Majalah mingguan satiris itu melakukan tindakan tersebut "sebagai pembalasan" atas serangan awal Januari sehingga menewaskan 12 orang. Serangan tersebut, yang dilancarkan oleh beberapa pria bersenjata, justru adalah pembalasan terhadap majalah itu karena menghina Nabi Muhammad SAW dalam penerbitan sebelumnya.
Para pejabat Suriah mengutuk serangan tersebut dan mencapnya sebagai "aksi teror" dan tak ada protes di daerah yang dikuasai pemerintah di negeri itu, demikian laporan Xinhua, Sabtu.
Protes oleh warga Suriah terutama berlangsung di Provinsi Aleppo di bagian utara negeri tersebut, pinggiran utara Provinsi Homs di Suriah Tengah, pinggiran Provinsi Deir Az-Zour di bagian timur dan daerah lain yang dikuasai gerilyawan, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.
Hampir semua daerah yang dikuasai gerilyawan di Suriah telah jatuh ke dalam kelompok fanatik, yang menyatakan banyak orang telah ikut dalam mengutuk penyiaran karikatur oleh Charlie Hebdo itu.
Namun, kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW juga telah memicu gelombang besar kemarahan di kalangan rakyat Suriah pada umumnya.
Mereka mengutuk standard ganda yang dilancarkan dalam menganjurkan kebebasan berbicara.
Charlie Hebdo telah menyiarkan karikatur baru yang melukiskan Nabi Muhammad SAW. Perbuatan tersebut telah dikutuk oleh Umat Muslim di seluruh dunia karena menghina Nabi Muhammad SAW.
Majalah mingguan satiris itu melakukan tindakan tersebut "sebagai pembalasan" atas serangan awal Januari sehingga menewaskan 12 orang. Serangan tersebut, yang dilancarkan oleh beberapa pria bersenjata, justru adalah pembalasan terhadap majalah itu karena menghina Nabi Muhammad SAW dalam penerbitan sebelumnya.
Para pejabat Suriah mengutuk serangan tersebut dan mencapnya sebagai "aksi teror" dan tak ada protes di daerah yang dikuasai pemerintah di negeri itu, demikian laporan Xinhua, Sabtu.
Protes oleh warga Suriah terutama berlangsung di Provinsi Aleppo di bagian utara negeri tersebut, pinggiran utara Provinsi Homs di Suriah Tengah, pinggiran Provinsi Deir Az-Zour di bagian timur dan daerah lain yang dikuasai gerilyawan, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.
Hampir semua daerah yang dikuasai gerilyawan di Suriah telah jatuh ke dalam kelompok fanatik, yang menyatakan banyak orang telah ikut dalam mengutuk penyiaran karikatur oleh Charlie Hebdo itu.
Namun, kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW juga telah memicu gelombang besar kemarahan di kalangan rakyat Suriah pada umumnya.
Mereka mengutuk standard ganda yang dilancarkan dalam menganjurkan kebebasan berbicara.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017