SwissLeaks Guncang HSBC dan Dunia
Selasa, 10 Februari 2015 7:58 WIB
Ist (ANTARA News)
File-file rahasia yang kemudian disebarluarskan dan menjadi kasus yang disebut SwissLeaks itu melibatkan nama-nama beken kaum selebritas, para pedagang senjata dan politisi, kendati belum tentu mereka berbuat kejahatan melanggar hukum.
Dokumen-dokumen rahasia yang dipublikasikan akhir pekan ini menyebutkan bahwa divisi Swiss dari bank yang berbasis di London, Inggris, itu telah membantu nasabah-nasbahnya di lebih dari 200 negara untuk mengemplang pajak lewat rekening-rekening yang bernilai total 119 miliar dolar AS.
File-file rahasia dari bank terbesar di Eropa ini telah dicuri oleh seorang staf IT pada 2007 untuk kemudian diberikan kepada pihak berwenang Prancis dan sebelumnya tidak pernah disiarkan ke publik.
Lalu Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ) memperoleh file-file itu dari koran Prancis Le Monde yang kemudian mereka bagikan ke sekitar 45 media massa di seluruh dunia.
Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa HSBC telah membuka rekening-rekening Swiss untuk para kriminal internasional, pengusaha, politisi dan selebritis, kata ICIJ.
Pengungkapan data ini mendorong ada seruan untuk menyelidiki upaya penghindaran pajak yang canggih oleh orang-orang kaya dan perusahaan-perusahaan multinasional. Menghindari pajak adalah legal, namun mengemplang pajak adalah ilegal.
"HSBC diuntungkan oleh berbisnis dengan para pedagang senjata yang menyalurkan bom-bom mortir kepada tentara-tentara cilik di Afrika, menjadi kantong uang untuk para diktator Dunia Ketiga, para penyelundup perdagangan berlian berdarah, dan tindakan-tindakan menyalahi hukum secara internasional lainnya," kata ICIJ seperti dikutip AFP.
Dokumen-dokumen rahasia yang dipublikasikan akhir pekan ini menyebutkan bahwa divisi Swiss dari bank yang berbasis di London, Inggris, itu telah membantu nasabah-nasbahnya di lebih dari 200 negara untuk mengemplang pajak lewat rekening-rekening yang bernilai total 119 miliar dolar AS.
File-file rahasia dari bank terbesar di Eropa ini telah dicuri oleh seorang staf IT pada 2007 untuk kemudian diberikan kepada pihak berwenang Prancis dan sebelumnya tidak pernah disiarkan ke publik.
Lalu Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ) memperoleh file-file itu dari koran Prancis Le Monde yang kemudian mereka bagikan ke sekitar 45 media massa di seluruh dunia.
Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa HSBC telah membuka rekening-rekening Swiss untuk para kriminal internasional, pengusaha, politisi dan selebritis, kata ICIJ.
Pengungkapan data ini mendorong ada seruan untuk menyelidiki upaya penghindaran pajak yang canggih oleh orang-orang kaya dan perusahaan-perusahaan multinasional. Menghindari pajak adalah legal, namun mengemplang pajak adalah ilegal.
"HSBC diuntungkan oleh berbisnis dengan para pedagang senjata yang menyalurkan bom-bom mortir kepada tentara-tentara cilik di Afrika, menjadi kantong uang untuk para diktator Dunia Ketiga, para penyelundup perdagangan berlian berdarah, dan tindakan-tindakan menyalahi hukum secara internasional lainnya," kata ICIJ seperti dikutip AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Gempa 5,0 magnitudo guncang Kabupaten Kepulauan Tanimbar, tidak berpotensi Tsunami
13 April 2023 9:51 WIB, 2023
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Donald Trump dan Proyeksi Laba Angkat Wall Street ke Level Bersejarah 20.000 Poin
26 January 2017 6:07 WIB, 2017