Logo Header Antaranews Jateng

Wall Street Menguat

Kamis, 2 Februari 2017 07:59 WIB
Image Print
Wall Street (Reuters)
New York, ANTARA JATENG - Saham-saham di Wall Street berbalik menguat atau rebound pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mempertimbangkan keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah di tengah laporan-laporan laba perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 26,85 poin atau 0,14 persen menjadi berakhir di 19.890,94 poin. Indeks S&P 500 naik tipis 0,68 poin atau 0,03 persen menjadi ditutup pada 2.279,55 poin, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 27,86 poin atau 0,50 persen menjadi 5.642,65 poin.

Dalam pernyataan yang dirilis Rabu sore, bank sentral AS melukiskan gambaran yang relatif positif untuk perekonomian negara itu. "Pasar tenaga kerja terus menguat dan ... kegiatan ekonomi telah terus berkembang pada kecepatan yang moderat," kata pernyataan itu.

The Fed juga mengakui meningkatnya sentimen konsumen dan bisnis menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, tetapi tidak memberikan petunjuk tentang kapan akan menaikkan suku bunga berikutnya.

"Kurangnya kejutan dalam pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) hari ini, menunjukkan The Fed tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Desember, yang pertama dan hanya sekali pada 2016, serta mengindikasikan kecepatan kenaikan suku bunga yang lebih cepat pada 2017.

Dalam berita perusahaan, setelah bel penutupan Selasa, Apple mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal pertama tahun fiskal 2017 yang berakhir 31 Desember 2016. Raksasa teknologi ini membukukan rekor pendapatan triwulanan 78,4 dolar AS dan rekor laba per saham dilusian 3,36 dolar AS.

Saham Apple melonjak 6,13 persen menjadi 128,79 dolar AS, setelah merilis hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Di sisi ekonomi, lapangan kerja sektor swasta AS meningkat 246.000 pekerjaan dari Desember 2016 ke Januari 2017, jauh di atas konsensus pasar 168.000, kata Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP Januari, Rabu.


Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024