Nurhayati: Sikap Presiden Brasil jangan Membuat Indonesia Surut
Sabtu, 21 Februari 2015 15:45 WIB
Nurhayati Ali Assegaf (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
"Sikap ini jangan membuat kita mundur, hukum harus ditegakkan dan ini biasa," kata Nurhayati di Jakarta, Sabtu.
Dia meminta Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pendekatan dengan memberikan penjelasan kepada pemerintah Brasil.
"Tugas Kemlu untuk melakukan pendekatan guna menjelaskan kepada Brasil bahwa ada warga negaranya yang menyalahi hukum di Inodonesia, sehingga harus mengikuti hukum yang berlaku di Indonesia," kata Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu.
Terkait sikap Dilma, Assegaf yakin hubungan bilateral kedua negara tidak akan sampai terputus.
Dia mengemukakan, Brasil adalah satu-satunya negara yang menempatkan seluruh atase pertahanan di Indonesia.
"Bila mereka putuskan hubungan dengan Indonesia, mereka akan rugi sendiri. Mereka banyak kirim atase pertahanan udara, laut dan sebagainya dan baru pertama Brasil tempatkan atase pertahanan di Indonesia. Hubungan bilateral ini kan saling menguntungkan (resiprokal)," kata Nurhayati.
"Yang dilakukan Brasil ini menyalahi konvensi PBB 1961. DPR terus akan lakukan diplomasinya," demikian Nurhayati.
Dia meminta Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pendekatan dengan memberikan penjelasan kepada pemerintah Brasil.
"Tugas Kemlu untuk melakukan pendekatan guna menjelaskan kepada Brasil bahwa ada warga negaranya yang menyalahi hukum di Inodonesia, sehingga harus mengikuti hukum yang berlaku di Indonesia," kata Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu.
Terkait sikap Dilma, Assegaf yakin hubungan bilateral kedua negara tidak akan sampai terputus.
Dia mengemukakan, Brasil adalah satu-satunya negara yang menempatkan seluruh atase pertahanan di Indonesia.
"Bila mereka putuskan hubungan dengan Indonesia, mereka akan rugi sendiri. Mereka banyak kirim atase pertahanan udara, laut dan sebagainya dan baru pertama Brasil tempatkan atase pertahanan di Indonesia. Hubungan bilateral ini kan saling menguntungkan (resiprokal)," kata Nurhayati.
"Yang dilakukan Brasil ini menyalahi konvensi PBB 1961. DPR terus akan lakukan diplomasinya," demikian Nurhayati.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jusuf Kalla dukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin
20 December 2023 8:55 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017